Opini

Menjelaskan Terminologi "Jahiliyah"  

Memang ada alasan untuk itu. Ungkapan "Al-Jahiliah Al-`Ula (Jahiliah awal), dalam Alquran (QS 33 : 33) memberi kesan adanya

Editor: bakri
Dr. Munawar. A. Djalil, MA, Pegiat Dakwah dan PNS Pemerintah Aceh, Tinggal di Blang Beringin, Cot Masjid, Banda Aceh 

Beliau tidak memerintahkan mereka bertempur. Di antara yang dikirim adalah Khalid bin Walid yang diperintahkannya di kawasan datar sekitar perbukitan Mekkah sebagai misionaris Islam. Rasul tidak memerintahkan dia untuk bertempur.

Mulanya Klan Jadzimah, penghuni wilayah itu ragu, tetapi Khalid mengatakan: "Letakkan senjata, karena setiap orang telah menerima Islam".

Seorang anggota suku itu berkata: "Apakah Anda akan menumpahkan darah kami? Semua telah memeluk Islam dan meletakkan senjata. Perang telah usai dan semua orang aman.

Begitu mereka melatakkan senjata, Khalid memerintahkan tangan mereka diikat ke belakang dan memancung leher mereka dengan pedangnnya sampai sejumlah orang mati. Ketika berita ini sampai ke Rasul, ia menyuruh Ali ke sana dan menyelidiki hal itu dan memerintahkan agar menghapus semua praktek jahiliah.

Abdurrahman Bin Auf mengatakan kepada Khalid, Anda telah melakukan jahiliah dalam Islam. Kisah lain di mana Muhammad SAW menerapkan istilah ini pada penghasut fitnah, memperkuat pengertian ini.

Suatu hari di Madinah, 20 tahun setelah kedatangan Islam, kaum Muslim dari klan Aws dan Khazraj sedang berkumpul, lalu datang seorang tua, Syas bin Qais, menyuruh seorang pemuda Yahudi agar membacakan syair yang digubah dulu, ketika kedua klan ini sedang saling menjegal dalam perang Bu'ats.

Pertempuran nyaris terjadi lagi, seorang bergegas melapor kepada Rasul yang datang bersama Muhajirin ke tempat itu dan menginsafkan mereka. Rasul mengatakan: "Hai kaum Muslim, ingatlah Allah, apakah kalian akan bertingkah laku bagi orang jahiliah sementara saya berada di tengah kalian, setelah Allah membimbing kalian ke Islam dan menghormati kalian serta menarik garis dengan jahiliah dan menjadikan kalian bersahabat satu sama lain."

Dari keterangan di atas jelas bahwa terminologi jahiliyah lebih merupakan sebuah sikap kejiwaan yang tetap ada sampai zaman Islam, bersembunyi dalam hati setiap orang, setiap saat siap mewujudkan diri dalam perbuatan yang mengikuti hawa nafsu dan telah sejak pertama dipandang Rasul sebagai hal yang berbahaya.

Sikap jahiliyah itu tidak mati dengan kedatangan Islam, karena ia memiliki pengertian yang dinamik dan universal. Dalam arti ada terpendam dalam sanubari setiap orang sejak zaman dulu, suatu tantangan abadi yang sejak awal ingin dibasmi Islam.

Dari sini kita bisa melihat bagaimana praktek jahiliah ini memuncak sepeninggal Rasul. Allahu alam.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved