Kupi Beungoh
Aceh Butuh Banyak Entrepreuneur Dibanding Politisi, Agar Bangkit dari Kemiskinan
Di tengah minimnya lapangan pekerjaan, kondisi ini akan menjadi ancaman serius bagi stabilitas kehidupan masyarakat Aceh, terutama anak muda.
Garuda Indonesia yang bermodalkan Emas rakyat Aceh harusnya bukan sekadar menjadi cerita "nina bobok" bagi generasi Aceh masa kini.
Harusnya hal ini menjadi pemicu dan motivator bagi generasi Aceh hari ini untuk bangkit.
• Ini Nama-nama Pekerja PT SPS yang Menjadi Korban Kebakaran Harta Benda
Sekaligus membuktikan diri bahwa kita mampu dan pantas menjadi generasi saudagar yang kemampuan ekonominya di atas rata-rata nasional.
Bukan tanpa sebab Pangeran Abu Dhabi tertarik merencanakan investasi besar-besaran di Aceh.
Ada banyak faktor yang tentunya tidak terlepas dari kemampuan hubungan dagang orang-orang Aceh dahulu dengan warga dibelahan dunia lainnya.
Ini sudah terbukti mampu dilakukan generasi Aceh di masa lampau.
Semangat, kerja keras dan disiplin waktu dalam mewujudkan mimpi-mimpi adalah salah satu jalannya.
Fenomena hari ini Aceh kebanjiran tokoh-tokoh politik, namun krisis tokoh-tokoh saudagar.
Hingga dapat kita lihat ada banyak organisasi-organisasi kepemudaan maupun organisasi kewirausahaan hanya menjadi tangga atau batu loncatan bagi para calon politisi-politisi untuk meniti kariernya.
Namun sangat minim kita melihat tokoh-tokoh pengusaha muda di Aceh yang diberi kesempatan untuk menjadi caretaker di dalam berbagai organisasi.
Hingga akhirnya sangat dilematis bila kita melihat Aceh hari ini kebanjiran politisi namun minim saudagar.
Satu politisi hanya mampu memberi 1.000 janji, namun 1 saudagar berkemungkinan membuka 1.000 lapangan pekerjaan.
Semoga ini harus menjadi renungan kita di era milenial ini. (*)