Berita Banda Aceh
Berbagai Organisasi Wartawan di Aceh Bersatu akan Berdemo di Mapolda Aceh, Ini Tuntutannya
Berbagai Organisasi Wartawan seperti AJI, PWI, IJTI, PWA di Kabupaten/Kota di Aceh, akan bersatu untuk melakukan aksi demo besar-besaran di Polda..
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Jalimin
Berbagai Organisasi Wartawan di Aceh Bersatu akan Berdemo di Mapolda Aceh, Ini Tuntutannya
Laporan Asnawi Luwi |Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Berbagai Organisasi Wartawan seperti AJI, PWI, IJTI, PWA di kabupaten/kota di Aceh, akan bersatu untuk melakukan aksi demo besar-besaran di Mapolda Aceh. Mereka menuntut dituntaskan kasus kriminalitas terhadap jurnalis di Aceh Tenggara dan Meulaboh.
Aksi kuli tinta itu mendesak Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada ambil alih penanganan kasus kekerasan wartawan di Polda Aceh dan menuntaskan kasus kekerasan terhadap tiga jurnalis di Aceh dan menangkap pelakunya.
Koordinator Aksi, Munir Noer yang juga Ketua IJTI Pangda Aceh, Munir Nooer kepada Serambinews.com, Kamis (20/2/2020) dalam waktu dekat ini wartawan Aceh akan melakukan demo besar-besaran dengan jumlah mencapai ratusan wartawan dari sejumlah kab/ kota, akan melakukan aksi di depan Mapolda Aceh.
Aksi solidaritas sesama kuli tinta ini akan dilakukan apabila ketiga kasus kekerasan terhadap wartawan seperti kasus pembakaran rumah wartawan harian Serambi indonesia di Aceh Tenggara belum tertangkap aktor dan pelakunya, pengeroyokan wartawan Modus Aceh dan Antaranews.com di Aceh Barat dan Nagan Raya.
"Kita akan demo besar-besaran, apabila tidak ada perkembangan proses hukum terhadap jurnalis tersebut," ujar Munir Noer.
• Konstruksi Capai 68 Persen, Bendungan Keureuto Kurangi Risiko Banjir di Aceh Utara
• Polres Nagan Raya Serahkan Berkas Kasus Tambang Emas Ilegal ke Jaksa
• Polisi yang Viral Gendong Anak saat Jaga Kotak Suara Lepas Masa Duda, Jumlah Maharnya Bikin Kaget
Hal lain diutarakan, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bieruen, Bahrul Walidin. Mereka berharap kepada Kapolri dan Kapolda Aceh yang baru dapat menuntaskan kasus kekerasan terhadap ketiga jurnalis (Asnawi, Dedi Iskandar, Aidil Firmansyah di Aceh Tenggara dan Meulaboh) dan memproses pelaku sesuai dengan Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik.
Ini sangat penting untuk menumbuhkan kepercayaan dan citra polisi dimata publik. Selain itu, mereka berharap Komisi III DPR RI dapat membentuk tim pencari fakta dan mendorong dibentuknya tim gabungan yang melibatkan pihak terkait di Aceh.
Menurut dia, kasus pembakaran rumah wartawan Harian Serambi indonesia di Aceh Tenggara adalah kasus yang terjadi akibat karya jurnalistik. "Jadi, saya berharap bukan saja kasusnya dituntaskan tetapi motif terjadinya pembakarannya," ujar Bahrul Walidin.
Hal lain ditambahkan, Wakil Ketua Bidang Pembelaan PWI Aceh, T Haris Fadhillah. Mereka berharap kasus pembakaran rumah wartawan harian Serambi indonesia di Agara yang juga anggota PWI Aceh Tenggara ini dapat dituntaskan dalam waktu dekat ini, karena saksi korban dan keluarganya selalu diselimuti rasa was-was karena pelaku belum ditangkap polisi dan juga kasus kekerasan terhadap jurnalis lainnya dituntaskan.
Hal senada diungkapkan, Ketua PWI Pidie, Tgk M Idris, Ketua DPP Persatuan Wartawan Aceh (PWA) Aceh, Maimun Asnawi, Ketua PWA Aceh Tenggara M Nouval, Ketua Bidang Advokasi AJI Banda Aceh, Juli Amin dan organisasi wartawan lainnya di Aceh.(*)
• Bikin Haru, Korban Ditebas Celurit Malah Cium Tangan Jasad Begal, Pelaku Tewas Ditembak Polisi
• Dua Mahasiswa Jepang Usai Laksanakan KKM di Bener Meriah, Ini Kesannya Selama di Aceh
• Bikin Haru, Korban Ditebas Celurit Malah Cium Tangan Jasad Begal, Pelaku Tewas Ditembak Polisi