Berita Subulussalam
Harimau Sumatera Masih Berkeliaran di Subulussalam, Sapi Lari Hingga Dievakuasi ke Luar Kebun
Informasi terbaru, seekor sapi ternak milik warga lari terbirit-birit hingga ke depan rumah penduduk untuk menghindari terkaman harimau.
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Keempatnya masing-masing sepasang harimau besar lalu anaknya yang berusia sedang dan kecil.
Dikatakan, harimau ini sebenarnya sudah kerap turun ke Desa Darul Makmur bukan hanya tahunan tapi nyaris setiap bulan.
Paling tidak, kata Jamuddin sang harimau muncul ke Darul Makmur dua bulan sekali.
Setiap munculnya harimau sudah pasti karena ada masalah di kampong tersebut yakni perbuatan aib atau penyakit masyarakat.
Dulu, beberapa sekitar dua tahun sebelumnya harimau turun ke Darul Makmur karena ada yang berbuat jahat juga.
Saat turun tersebut, lanjut Jamuddin sang harimau juga sedang beranak dan kini sang anak sudah mulai besar.
Kini, harimau tersebut sudah menjadi kawanan dan berkeliaran kembali di dekat permukiman penduduk dan telah sempat memangsa ternak masyarakat di Desa Singgersing.
Padahal menurut Jamuddin sebelumnya meski Darul Makmur menjadi areal lintasan sang hewan dilindungi ini tidak pernah mengganggu ternak apalagi manusia.
Sebelumnya, Jamuddin Kepala Desa Darul Makmur mengatakan jika harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang sempat memangsa dua ekor sapi milik warga hingga kini dikabarkan masih berkeliaran di Desa Darul Makmur, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
”Harimaunya masih turun juga, karena pagi tadi masih ada jejaknya kami jumpai,” kata Jamuddin, kepada Serambinews.com, Senin (17/2/2020).
Dikatakan, jejak terbaru terdapat di dekat rumah Jamuddin terpaut sekitar 500 meter.
Jejak ini, kata Jamuddin baru dan diperkirakan tengah malam tadi. Kendati demikian, sang harimau tersebut tidak mencelakai manusia maupun ternak di desanya.
Adapun ternak yang dimangsa terjadi di desa tetangga yakni Singgersing sekitar dua kilometer dari desa Darul Makmur.
Jamuddin mengatakan sejauh ini belum ada tindakan dari warga terkait kemunculan harimau di sana. Sebab bagi masyarakat Darul Makmur harimau yang muncul tidak merusak atau mengganggu mereka.
Warga pun tidak mau mengganggu sang harimau yang menurut Jamuddin saban waktu masuk ke areal perkebunan mereka termasuk dekat permukiman penduduk.