Nazaruddin Dekgam: Bantu Persiraja dengan Menonton dan Beli Tiket saat Lawan PSMS Malam Ini

Pertandingan ini sedang berlangsung malam ini, Jumat (21/2/2020) yang dimulai pukul 20.45 WIB di Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya, Banda Aceh.

Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dalam rangka persiapan menghadapi Liga 1 2020, Persiraja Banda Aceh melakoni laga uji coba melawan PSMS Medan.

Pertandingan ini sedang berlangsung malam ini, Jumat (21/2/2020) yang dimulai pukul 20.45 WIB di Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya, Banda Aceh.

Laga itu menjadi ajang untuk mencari skema dan mencari formasi yang ideal bagi Persiraja untuk musim ini.

Pasalnya hingga kini atau sepekan menjelang laga perdana, Persiraja belum pernah melakukan pertandingan uji coba.

Presiden Persiraja, Nazaruddin Dekgam mengatakan, laga uji coba itu juga menjadi kesempatan publik Aceh untuk melihat tim kesayangannya bertanding perdana.

Meski hanya di laga uji coba.

• Latih Petani Pemula Menanam Bawang, Distanbunak Libatkan Swasta

• Enam Rumah Warga Miskin di Nagan Rayab Sudah Selesai Direhab 

• Harga Makin Anjlok, Pengusaha Yakin Sarang Burung Walet Akan Naik Dua Bulan Mendatang

Dalam laga itu, akan dilihat kemampuan, skill hingga stamina pemain, karena hampir tiga pekan terakhir para pemain terus di tempat latihan dalam intesitas tinggi.

Dekgam mengatakan dalam laga ini, panitia mengambil tiket karena seluruh biaya kedatangan pihak PSMS ke Banda Aceh ditanggung oleh Persiraja.

Sehingga pihak manajemen berharap para pendukung dapat hadir ke stadion untuk meramaikan, serta membeli tiket yang dijual mulai harga Rp 20 ribu.

Pasalnya uang tersebut akan digunakan untuk membiayai tim lawan.

Selain itu, laga ini juga menjadi uji coba bagi panitia pelaksana untuk melaksanakan sebanyak 17 laga kandang musim ini di Harapan Bangsa.

Dalam laga malam ini, publik Aceh dapat melihat sejauh mana kemampuan para kuartet asing Lantak Laju, Vanderley, Bruno Dybal, Adam Mitter, dan Samir Ayass.

Termasuk bintang Aceh yang pulang kampung, Miftahul Hamdi dan Nazarul Fahmi.