Berita Subulussalam
Wabah Virus Corona belum Mereda, Harga Sarang Burung Walet Terus Anjlok
Terkini, harga sarang burung walet dilaporkan semakin anjlok yakni hanya berkisar Rp 7 – Rp 8 juta perkilogramnya.
Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
Laporan Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Wabah virus corona masih menjadi ketakutan dan kekhawatiran banyak pihak di seluruh negara hingga berdampak pada dunia usaha atau bisnis seperti sarang burung walet.
Terkini, harga sarang burung walet dilaporkan semakin anjlok yakni hanya berkisar Rp 7 – Rp 8 juta perkilogramnya.
Nurmalim, salah seorang pengusaha sarang burung walet di Kota Subulussalam kepada Serambinews.com, Jumat (21/2/2020) mengakui masih belum stabilnya bisnis sarang burung walet saat ini.
Anjloknya harga sarang burung walet menurut Nurmalim dampak dari wabah virus corona yang belum dapat ditangani.
Nurmalim mengaku selama isu virus corona belum dapat ditangani, bisnis sarang burung masih akan cenderung melemah.
”Ini masih berkaitan dengan wabahvirus corona, harga sarang burung walet anjlok,” kata Nurmalim
Ditambahkan, anjloknya harga sarang burung walet dalam sebulan terakhir ini disebabkan fokus pasar terhadap penyebaran virus corona bukan faktor lain.
Sebab, kata Nurmalim, selama ini pasar sarang burung walet didominasi ke Hongkong dan China. Sementara akses perdagangan kini ditangguhkan akibat merebaknya virus corona di China. Sehingga para tauke di Indonesia seperti di Medan, mulai mengurangi pembelian.
• Pria Gangguan Jiwa yang Diamankan di Nagan Raya Dijemput Keluarganya
• Putri Bupati Dilamar Putra Bupati, Mahar 12,6 Hektar Lahan Mengandung Nikel, 30 Sapi dan 3 Kerbau
• Nazaruddin Dekgam: Bantu Persiraja dengan Menonton dan Beli Tiket saat Lawan PSMS Malam Ini
Kalaupun ada yang membeli, lanjut Nurmalim merupakan tauke besar mampu menyetok barang.
Masalahnya, kata Nurmalim sarang burung walet termasuk barang yang tidak bisa distok dalam jangka panjang alias harus segera dipasarkan atau digunakan.
Sarang burung walet seperti tanaman palawija yang rusak jika tak segera digunakan. Namun karena masalah wabah virus corona akses bisnis sarang burung walet ikut terdampak.
“Intinya masih didominasi oleh faktor eksternal. Lagi-lagi karena ketakutan pasar terhadap ancaman virus corona,” ujar Nurmalim.
Lebih jauh Nurmalim menjelaskan, dia memang masih membeli sarang burung walet namun dengan harga paling mahal Rp 8 jutaan per kilogram.
Sedangkan rekan bisnisnya bahkan ada yang membeli hanya Rp 7 jutaan. Tiga pekan lalu, menurut Nurmalim harga masih mencapai Rp 12 juta tapi karena virus corona menyebabkan penurunan drastis.