Surya Paloh Sebutkan, Ketergantungan Terhadap Dana Otsus Tidak Sehat
Surya Paloh menyebut ketergantungan Aceh terhadap dana otonomi khusus tidak sehat dan akan berbahaya jika tidak ada perbaikan kedepannya.
Surya Paloh Sebutkan, Ketergantungan Terhadap Dana Otsus Tidak Sehat
Laporan Yeni Hardika | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Surya Paloh menyebut ketergantungan Aceh terhadap dana otonomi khusus tidak sehat dan akan berbahaya jika tidak ada perbaikan ke depannya.
Hal itu disampaikan Surya Paloh dalam kata-kata sambutannya, selaku ketua dari yayasan pendiri acara Kenduri Kebangsaan yang diselenggarakan di Sekolah Sukma Bangsa Bireun, Sabtu (22/2/2020).
Menurutnya, dana Otsus yang sudah berjalan selama 16 tahun dan akan selesai 7 tahun ke depan, membuat Aceh memiliki ketergantungan yang sangat besar bagi jalannya roda pembangunan di wilayah Aceh.
“Ketergantungan kepada otonomi khusus terlalu besar bagi jalannya roda pembangunan di wilayah Aceh ini, dan itu artinya tidak sehat. Tidak sehat, bahkan berbahaya itu, kalau itu terus menerus tidak ada perbaikan ke depan,” ujar Surya Paloh.
Demikian yang disampaikan oleh Surya Paloh dalam pidato sambutan yang disampaikan pada acara kenduri kebangsaan, disiarkan secara live melalui Channel Youtube resmi, Sekretariat Presiden, Sabtu (22/2/2020).
• Awas! Komplotan Pencuri Wanita Gunakan Avanza Beraksi di Pasar Sigli, Seorang Dibekuk, 2 Kabur
• Harimau Meresahkan, Polisi Bersenjata Laras Panjang Patroli di Singgersing, Ini Imbauan Kapolres
• Presiden Jokowi Berkunjung ke Aceh. Tahukah Anda Kenapa Aceh Dijuluki Serambi Mekkah?
Oleh karena itu, di hadapan Presiden Jokowi, ia menyampaikan bahwa yang benar-benar dibutuhkan oleh Aceh saat ini ialah asistensi dan supervisi secara khusus dari pemerintah pusat.
Aceh memerlukan kesadaran baru untuk bangkit mengejar ketinggalanya, membangun, dan membesarkan Aceh seperti yang telah disepakati bersama dalam penyelenggaran acara kenduri kebersamaan yang berlangsung, Sabtu (22/2/2020).
Sebagai suku bangsa Aceh yang terlahir dari ras-ras besar, Aceh harus mampu membuktikan itu demi masa depan anak cucunya.
“Kita bukan berjuang hanya untuk hari ini, tapi kita berjuang untuk masa depan anak cucu kita,” ucapnya dalam kata-kata sambutannya dalam acara kenduri kebangsaan.
Ia juga menyayangkan jika historical dan human investmen Aceh disia-siakan dengan pemikiran-pemikiran strategi jangka pendek.
• Mobil Damkar Terbalik di Bireuen, Ini Tiga Korban Kecelakaan, Begini Kondisi Mereka
Padahal, sejarah mencatat Aceh sebagai daerah modal yang mengawali perjalanan awal kemerdekaan NKRI.
Pasang surut perjalanan Aceh yang penuh suka cita, tidak sepatutnya membuat perpecah belahan antar sesama anak Aceh.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh putra putri Aceh untuk bersatu dan membuang pemikiran-pemikiran kepentingan jangka pendek, terlebih jika bertikai dengan sesama.(*)
• Google: Bisnis Tradisional Membantu Ekonomi Digital Indonesia Menjadi yang Terbesar di Asia Tenggara
• Sedang jadi Perbincangan, Ini 5 Tips Cegah GERD, Hindari Memakai Pakaian Ketat
• Main Ponsel yang sedang Diisi Daya saat Hujan Deras, Pelajar Tersambar Petir