Berita Subulussalam

BKSDA Subulussalam Datangkan Pawang Kek Carwani, Usir Harimau Berkeliaran di Permukiman Penduduk

Pawang harimau bernama Sarwani Sabi alias Kek Carwani memimpin doa dalam prosesi ritual.

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Dokumen BKSDA Subulussalam
SARWANI Sabi alias Kek Carwani pawang harimau yang digunakan Balai Konservasi Sumber daya Alam (BKSDA) Aceh wilayah II Subulussalam untuk melakukan ritual mengusir harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang berkeliaran di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam beberapa waktu lalu. 

Pantauan Serambinews.com di lapangan, tampak aparat kepolisian bersenjata laras panjang.

Kapolsek Sultan Daulat Iptu Didik Surya yang memimpin operasi tersebut.

Selain itu sejumlah warga termasuk saksi mata yang melihat harimau juga ikut menunjukkan lokasi penampakan binatang bertaring ini.

“Menurut informasi lokasi penampakan itu di sini,” kata Zainal Wahyudi, staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Subulussalam.

Tiga warga yang mengaku melihat langsung penampakan Harimau Sumatera berkeliaran di dekat, bahkan pada jalan raya memberikan keterangan kepada polisi dan media.

Hasibuan mengaku melihat harimau saat melintas dengan menggunakan sepeda motor.

Harimau itu persis berada di dekat tebing bukit sebelah kiri jalan nasional dari Tapaktuan menuju Subulussalam atau Medan Sumatera Utara.

 Demikian pula halnya Junaidi, dia bersama istri bermaksud pergi ke Subulussalam untuk membeli keperluan sekolah sang anak.

Saat itu masih pukul 19.30 WIB dan setiba di lokasi tikungan dekat rumah pemantau gajah, keluarga ini terperanjat atas penampakan harimau yang melintas badan jalan nasional.

Junaidi mengaku harimau melompat menyeberang jalan, sehingga membuat dia dan keluarga termasuk anaknya menjerit seketika.

”Kami menjerit ketakutan, sampai gemetaran,” terang Junaidi

 Hal senada diakui Ajeng, istri Junaidi yang turut menyaksikan langsung dengan mata kepalanya soal sosok Harimau Sumatera.

Berdasarkan pengakuannya, saat itu ada dua ekor Harimau Sumatera, yakni satu besar dan satunya lagi lebih kecil yang diduga anak hewan dilindungi ini.

Ajeng dan keluarga sempat menunda perjalanan pulang ke Singgersing karena masih trauma.

Selain itu ada lagi warga yang melihat penampakan harimau dan menyampaikan kepada masyarakat untuk berhati-hati.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved