Konflik Gajah di Bener Meriah, Bupati Sarkawi: Gajah Kami Panggil "Abang Kul"
Orang Gayo dan gajah memiliki hubungan yang sangat dekat. Orang Gayo, memanggil gajah dengan sebutan "abang kul" (abang paling besar)....
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Konflik di Gajah Bener Meriah, Bupati Sarkawi: Gajah Kami Panggil "Abang Kul"
Laporan Fikar W Eda | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELEONG- Orang Gayo dan gajah memiliki hubungan yang sangat dekat. Orang Gayo, memanggil gajah dengan sebutan "abang kul" (abang paling besar).
Kedekatan hubungan gajah dan orang Gayo itu disampaikan Bupati Bener Meriah, Tgk Sarkawi dalam pertemuan dengan Anggota DPR RI asal Aceh yang duduk di Komisi IV Muslim, dan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ir Wiratno MSc.
"Kami di sini memanggil gajah dengan dengan sebutan abang kul. Itu panggilan kehormatan kepada gajah," kata Bupati Sarkawi.
Beberapa daerah di Bener Meriah memakai nama gajah, seperti Pondok Gajah, Timang Gajah, Atu Gajah, dan sebagainya.
Bupati menyampaikan bahwa di Gayo tidak ada satu ekor gajah pun yang dibunuh oleh masyarakat, karena orang Gayo sangat menghormati hewan bertubuh besar itu.
• Satu Setengah Jam Menghadap Raja Mahathir Tinggalkan Istana, Hasil Pertemuan Masih Dirahasiakan
• BKSDA Subulussalam Datangkan Pawang Kek Carwani, Usir Harimau Berkeliaran di Permukiman Penduduk
Yang jadi persoalan, "Abang Kul" kata Bupati Sarkawi sudah masuk ke pemukiman penduduk, merusak tanaman dan kebun serta rumah penduduk, dan sudah ada korban nyawa.
Bupati mengharapkan adanya langkah konkret baik jangka pendek dan jangka panjang dalam menanggulangi konflik gajah dengan manusia. Terutama program jangka pendek, sebab terkait dengan keselamatan masyarakat.
"Anggaran kami di kabupaten tidak cukup, kami butuh bantuan provinsi dan pemerintah pusat. Dengan begitu persoalan dengan gajah bisa diatasi," kata Bupati Sarkawi.
Menurut bupati, kehadiran Dirjen BKSDAE dan anggota DPR RI, Muslim diharapkan mencari solusi secara komprehensif.
"Kita sudah bangun barier tapi belum selesai. Masih ada 6 kilometer lagi yang harus dibangun. Tapi kami tidak punya anggaran. Semoga bisa dicarikan jalan cepat," ujar Bupati Sarkawi.(*)
• Nelayan Pijay Kembali Melaut Usai Cuaca Berangsur Nomal, Ini Jumlah Hasil Tangkapan yang Diperoleh
• Aceh Tamiang Temui ATSI Matangkan Retribusi Menara Telekomunikasi
• Menteri Kesehatan Malaysia Umumkan Mundur dari Kabinet Lewat Unggahan di Twitter