Berita Subulussalam

Harimau Kembali Masuk ke Permukiman Warga di Subulussalam, Hewan Ini Jadi Sasaran Mangsanya

Harimau sumatera kembali masuk ke permukiman penduduk di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Senin (24/2/2020) malam ini...

Penulis: Khalidin | Editor: Jalimin
Dokumen BKSDA Subulussalam
SARWANI Sabi alias Kek Carwani pawang harimau yang digunakan Balai Konservasi Sumber daya Alam (BKSDA) Aceh wilayah II Subulussalam untuk melakukan ritual mengusir harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang berkeliaran di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam beberapa waktu lalu. 

Sebelumnya, aparat kepolisian sektor Sultan Daulat menggelar patrol ke Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam untuk mengusir kawanan harimau Sumatera  (Panthera tigris sumatrae)  yang berkeliaran di dekat permukiman penduduk serta areal perkebunan setempat.

”Mulai tadi malam personel kita turunkan ke lokasi yang diduga didatangi kawanan harimau,” kata Kapolres Subulussalam, AKBP Qori Wicaksono kepada Serambinews.com, Sabtu (22/2/2020).

Menurut Kapolres AKBP Qori, personel kepolisian patroli berseragam lengkap dengan senjata laras panjang untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat di sana. Tujuannya untuk mengusir kawanan  harimau dari permukiman penduduk. Selain polisi tampak juga aparat TNI di lokasi penampakan harimau sumatera.

”Kita akan terus patrol sehingga masyarakat tidak resah,” ujar Kapolres AKBP Qori

Pantauan Serambinews.com di lapangan, tampak aparat kepolisian bersenjata laras panjang. Pun demikian Kapolsek Sultan Daulat Iptu Didik Surya yang memimpin operasi tersebut. Selain itu sejumlah warga termasuk saksi mata yang melihat harimau juga ikut menunjukan lokasi penampakan binatang bertaring ini.

“Menurut informasi lokasi penampakan itu di sini,” kata Zainal Wahyudi, staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah II Subulussalam.

Resmi Mundur dari PM Malaysia, Begini Komentar Rakyat Malaysia terhadap Sosok Mahathir Mohamad

1.470 Orang Tuha Peut di Nagan Raya Dilantik

Tiga warga yang mengaku melihat langsung penampakan harimau sumatera berkeliaran di dekat bahkan pada jalan raya memberikan keterangan kepada polisi dan media. Hasibuan mengaku melihat harimau saat melintas dengan menggunakan sepeda motor. Harimau itu persis berada di dekat tebing bukit sebelah kiri jalan nasional dari Tapaktuan menuju Subulussalam atau Medan Sumatera Utara.

Demikian pula halnya Junaidi, dia bersama istri bermaksud pergi ke Subulussalam untuk membeli keperluan sekolah sang anak. Saat itu masih pukul 19.30 WIB dan setiba di lokasi tikungan dekat rumah pemantau gajah, keluarga ini terperanjat atas penampakan harimau yang melintas badan jalan nasional.

Junaidi mengaku harimau melompat menyeberang jalan sehingga membuat dia dan keluarga termasuk anaknya menjerit seketika.”Kami menjerit ketakutan, sampai gemetaran,” terang Junaidi

Hal senada diakui Ajeng, istri Junaidi yang turut menyaksikan langsung dengan mata kepalanya soal sosok harimau sumatera. Berdasarkan pengakuannya, saat itu ada dua ekor harimau sumatera yakni satu besar dan satunya lagi lebih kecil yang diduga anak hewan dilindungi ini.

Ajeng dan keluarga sempat menunda perjalanan pulang ke Singgersing karena masih trauma. Selain itu ada lagi warga yang melihat penampakan harimau dan menyampaikan kepada masyarakat untuk berhati-hati.

Menyusul penampakan harimau yang makin mendekat ke permukiman penduduk, masyarakat Desa Singgersing dan sekitarnya makin ketakutan. Selain itu teror raja hutan ini juga membuat warga sekecematan Sultan Daulat dan daerah lain ikut was-was terutama yang kerap menggunakan jalan nasional untuk melintas.

”Saya juga takut pulang karena kabarnya harimau masih ada nampak di dekat jalan,” ujar Muslimin salah seorang warga Kecamatan Simpang Kiri.

Begini Kondisi 33 Nelayan Aceh yang Ditahan di Thailand

Sementar Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah II Subulussalam, turun dan berjaga  di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat menyusul laporan penampakan harimau Jumat (21/2/2020) tadi malam.”Kami stanby di lokasi semalaman untuk menjaga jangan sampai harimau ini mengganggu manusia,” kata Zainal Wahyudi, staf BKSDA Subulussalam kepada Serambinews.com.

Zainal bersama rekannya langsung turun ke lokasi setelah mendapat laporan dari masyarakat soal penampakan sang raja hutan berada di dekat permukiman penduduk bahkan menyeberang jalan nasional Aceh-Medan, Sumatera Utara. Berdasarkan pengecekan di lokasi terdapat bekas jejak harimau di tebing berbatu meski agak kurang jelas karena kondisi tanah keras dan kering.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved