Berita Subulussalam

Harimau Kembali Masuk ke Permukiman Warga di Subulussalam, Hewan Ini Jadi Sasaran Mangsanya

Harimau sumatera kembali masuk ke permukiman penduduk di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Senin (24/2/2020) malam ini...

Penulis: Khalidin | Editor: Jalimin
Dokumen BKSDA Subulussalam
SARWANI Sabi alias Kek Carwani pawang harimau yang digunakan Balai Konservasi Sumber daya Alam (BKSDA) Aceh wilayah II Subulussalam untuk melakukan ritual mengusir harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang berkeliaran di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam beberapa waktu lalu. 

Harimau Kembali Masuk ke Permukiman Warga di Subulussalam, Hewan Ini Jadi Sasaran Mangsanya

 

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Harimau sumatera kembali masuk ke permukiman penduduk di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Senin (24/2/2020) malam ini. Sejumlah ternak kambing warga dilaporkan ikut dimangsa sang raja hutan itu.

Ajeng, salah seorang masyarakat Desa Singgersing yang dikonfirmasi Serambinews.com mengatakan harimau tersebut diperkirakan masuk ke permukiman penduduk sekitar pukul 19.30 WIB tadi. Posisi harimau makin dekat ke rumah penduduk hanya hitungan puluhan meter. "Sudah makin dekat harimaunya, paling 20-an meter," kata Ajeng kepada Serambinews.com.

Ajeng mengaku mereka sangat ketakutan akibat teror harimau di desa tersebut. Pasalnya dalam beberapa hari terakhir berkeliaran dan makin mendekat. Sementara aksi pengusiran belum berhasil. Warga berharap agar pihak berenang segera mengambil langkah sigap menghalau kawanan harimau sebelum mencelakai manusia.

Sebelumnya laporan harimau masuk kembali ke permukiman penduduk disampaikan Jakarsi Ketua Badan Permusyawaratan Kampong (BPK) Desa Singgersing. Bahkan Jakarsi dengan beberapa warga sempa menyisir jejak telapak kaki harimau yang masih baru. Tampak ada bekas penyeretan yang diperkirakan ternak warga.

"Malam ini masul lagi harimaunya. Ini kami di lokasi, ada bekas jejak kaki. Ada juga kayanya bekas seretan mungkin kambing," terang Jakarsi seraya menyampaikan riual pengusiran dilakukan pawang sepertinya tidak berdampak apapun.

Fokusgampi Banda Aceh Gelar Upgrading dan Raker Pengurus, Ini Narasumber yang Hadir

VIDEO - Melihat Penjara Cellular di Andaman, Saksi Bisu Derita Para Pejuang Kemerdekaan India

Partai Warisan Sabah Juga Mendukung Mahathir Tetap Menjadi Perdana Menteri Malaysia 

Gunakan HP untuk Promosikan Produk dan Kemajuan Desa, Ini Manfaatnya

Tim Balai Konservasi Sumber daya Alam (BKSDA) Aceh wilayah II Subulussalam telah melakukan pengusiran terhadap harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang beberapa waktu lalu berkeliaran di perkebunan hingga permukiman masyarakat  Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat. Pengusiran dilakukan dengan bantuan ritual pawang harimau yang didatangkan oleh BKSDA ke lokasi.

Staf BKSDA Aceh wilayah II Subulussalam, Zainal Wahyudi  yang konfirmasi Serambinews.com, Senin (24/2/2020) mengatakan pengusiran melalui proses ritual yang dipimpin pawang harimau.  Pawang harimau bernama Sarwani Sabi alias Kek Carwani memimpin doa dalam prosesi ritual.”Pakai jasa pawang harimau. Pawang ini sudah terkenal sampai ke luar Aceh,” kata Zainal

Dikatakan, proses ritual dilakukan antara lain dengan cara menanam pohon asam kecombrang atau kincung alias Cikala dalam bahasa setempat di lokasi kebun masyarakat yang jejaknya harimau ditemukan serta sekitar ternak dimangsa. Akar pohon kecombrang diasapi dulu dengan kemenyan lalu ditanam.

Lompat dari Tebing Lamreh, Mahasiswa FKH Unsyiah Asal Sumatera Barat Meninggal Tenggelam

Berawal dari Ganja Kering Dalam L-300, Polres Bireuen Tangkap 3 Warga Sawang

Selain itu turut pula digelar doa bersama di kebun penduduk. Sejauh ini, kata Zainal mereka belum mendapatkan laporan apakah harimau masih berkeliaran atau telah mereda. Pihak BKSDA menurut Zainal sedang memantau dan menunggu laporan masyarakat apakah sudah aman dan harimau tidak lagi berkeliaran di perkebunan penduduk sebagaimana sebelumnya terjadi.

Zainal menambahkan berdasarkan pengalaman sebelumnya, ritual ampuh mengusir harimau. Sarwani ini menurut Zainal merupakan satu-satunya sosok pawang harimau yang kerap dipakai jasanya oleh BKSDA. Bukan hanya Aceh, Sarwani juga telah beberapa kali melakukan ritual pengusiran harimau hingga ke Riau.

Karenanya, pihak BKSDA berharap agar harimau yang selama ini meresahkan penduduk di Desa Singgersing juga akan kembali ke habitatnya.

Ketika ditanyai berapa individu harimau sumatera yang berkeliaran di perkebunan atau dekat permukiman penduduk, Zainal mengaku belum mendapat informasinya. Hanya saja jumlah pasti yang dia peroleh satu individu. Sementara laporan masyarakat berbagai versi termasuk adanya yang mengabarkan jumlah harimau dua individu.”Kalau laporan masyarakat ada dua individu,” terang Zainal.

Polisi Tangkap Warga Kuala Bireuen, Simpan Ganja di Bawah Meja Makan 

Dua Mahasiswa Aceh Perkenalkan Budaya Aceh dalam Karnaval di Jerman

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved