Luar Negeri
Kerusuhan di India Tewaskan 20 Orang dan 189 Luka-luka, Sebuah Masjid Dibakar, New Delhi Mencekam
Jumlah korban akibat kerusuhan di New Delhi, India, terus bertambah. Kabar terbaru, sudah 20 orang yang tewas.
Usai kerusuhan itu, pria tersebut pulang ke kampung halamannya di negara bagian Uttar Pradesh, India utara.
"Tak bisa bekerja... lebih baik pergi daripada bertahan di sini. Kenapa kita ingin mati di sini?" ujarnya.
Bentrokan yang dipicu pro-kontra UU Kewarganegaraan Baru atau Citizenhip Amandment Act (CAA) ini mulai meletus di timur laut New Delhi pada Minggu (23/2/2020).
Aksi massa masih berlanjut di Senin (24/2/2020) ketika Donald Trump berkunjung selama dua hari di Negeri "Bollywood".
Akibat dari peristiwa ini, pemerintah India menerapkan kebijakan Section 144, yang melarang pertemuan publik massal selama sebulan di kota, dan diberlakukan jam malam di daerah yang terdampak kerusuhan.
Polisi juga diizinkan menembak siapa pun yang berulah, tak jauh dari lokasi makan malam Trump bersama Perdana Menteri India Narendra Modi, Selasa (25/2/2020).
Kronologi kerusuhan
Situasi mencekam ini terjadi setelah pemimpin Bharatiya Janata Party (BJP), Kapil Mishra, memperingatkan polisi untuk mensterilkan lokasi unjuk rasa sebelum kunjungan resmi Trump.
Dalam sebuah video yang diunggah di twitter, juga terlihat Kapil Mishra memberi ultimatum ke para polisi.
Namun tak lama kemudian sekelompok demonstran yang mendukung UU Kewarganegaraan Baru datang ke lokasi unjuk rasa, dan dikawal pihak kepolisian.
Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan para pria meneriakkan "Jai Shree Ram" atau "Hail Lord Ram", slogan yang identik dengan Hindu sayap kanan, dan dilanjutkan dengan pelemparan batu.
UU Kewarganegaraan baru menjadi kontroversi lantaran memberi amnesti untuk imigran non-Muslim dari tiga negara tetangga yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam.
Para demonstran yang menolak menilai UU itu mendiskriminasi orang-orang Islam.
Seperti tahanan di rumah sendiri Shanu Siddiqui, penduduk di lokasi kerusuhan mendapat luka di dada akibat terkena tembakan gas air mata.
"Penembakan terus berlangsung selama Senin, dan di Selasa hampir terjadi seharian.