Citizen Reporter
Semarak Maulid Nabi dan Indahnya Persaudaraan Masyarakat Aceh di Sydney
Ini semua berkat kekompakan dan kerja sama semua masyarakat Aceh yang ada di Sydney.
Serangkaian acara lainnya juga dihadirkan, yaitu Selawat Badar dan penampilan nasyid oleh adik-adik yang mengikuti pengajian di Meunasah Aceh Sydney.
“Kami latihan lebih kurang tiga minggu Kak, setiap Sabtu kami dilatih di Meunasah Aceh 157 yang berlokasi di Willey Park," kata salah seorang adik perempuan yang mengenakan busana lengkap warna putih dan berjilbab cokelat sesaat setelah penampilan.
Berdasarkan data, ada sekitar 200 warga Aceh di Sydney, Australia.
Adapun organisasi yang mewadahi masyarakat Aceh di Sydney adalah Acheh Australian Society (AAS).
Ada banyak juga kegiatan-kegiatan kemasyarakatan lainnya yang dilaksanakan oleh organisasi ini seperti pengajian rutin dan acara peringatan hari-hari besar Islam lainnya.
Peringatan maulid tahun ini dilaksanakan agak sedikit lebih telat karena sesuatu dan lain hal.
Acara dilaksankan di Reversby Community Centre, Reversby, NSW.
Untuk menempuh jarak ke sana dibutuhkan waktu sekitar 45 menit.
Kami, para mahasiswa, harus menaiki train (kereta api) dari Central station, kemudian dilanjutkan naik bus hingga tiba di lokasi acara.
Ada yang berbeda dengan pelaksanaan maulid kali ini, yaitu Komunitas Acheh Australian Society (AAS) menghadirkan langsung penceramah kondang dari Nanggroe tercinta, yaitu Almukarram Teungku Yusri Puteh.
Mubalig asal Pidie ini diundang langsung untuk menambah kemeriahan peringatan maulid di Sydney.
Peringatan maulid ini juga merupakan ajang silaturahmi.
Tidak hanya masyarakat Aceh yang ada di Sydey yang berhadir, tapi juga dihadiri beberapa tamu undangan yang datang dari Canberra, Adelaide, Melbourne, Perth, dan beberapa daerah lainnya di Australia.
Acara ini juga turut dihadiri oleh perwakilan Konjen Republik Indonesia dan berbagai organisasi muslim Indonesia lainnya yang berada di Sydney.
Dalam Tablig Akbar yang bertema “Meneladani Kehidupan Rasul untuk Merekatkan Ukhuwah Islamiah di Negara Minoritas” itu, ada beberapa poin penting yang menjadi pembahasan dalam ceramah oleh Teungku Yusri Puteh.