Luar Negeri
Sudah 32 Orang Tewas Kerusuhan di New Delhi, Mohammad Zubair: Saya Dipukul Sampai Darah Mengucur
Meskipun kekerasan mulai berkurang, terdapat laporan kekerasan yang terjadi secara sporadis di wilayah rawan hingga malam dan situasi tetap tegang.
Korban jiwa terbaru itu meningkat dari 27 korban jiwa pada Rabu (26/2) .
Semuanya akibat kekerasan sektarian pada Senin (24/2) dan Selasa (25/2) ketika warga Hindu dan muslim terlibat bentrokan.
Rumah-rumah, toko-toko, dua masjid, dua sekolah dan sebuah pom bensin dibakar dalam kekerasan tersebut.
Lebih dari 200 orang luka-luka dalam kekerasan tersebut.
Kerusuhan tersebut berawal pada Minggu (23/2) lalu dengan aksi-aksi protes terhadap UU kewarganegaraan yang dijuluki undang-undang "anti-muslim", yang telah memicu protes nasional, khususnya kalangan muslim.
Namun aksi protes itu kemudian berubah menjadi kerusuhan antara warga muslim dan Hindu pada Senin (24/2) dan Selasa (25/2).
Kerusuhan diperparah dengan adanya para perusuh yang bersenjatakan pedang, batu dan bahkan senjata api.
Kerusuhan di ibu kota India berpenduduk sekitar 20 juta jiwa itu meninggalkan jejak kehancuran setelah massa membakar kendaraan-kendaraan dan bangunan-bangunan.
Otoritas di New Delhi telah mendatangkan tambahan polisi antihuru-hara dan paramiliter ke ibu kota India itu untuk bersiap jika kembali terjadi kerusuhan.
Aksi-aksi protes telah berlangsung di India sejak UU kewarganegaraan disahkan pada Desember 2019 lalu.
Setidaknya 30 orang telah tewas dalam bentrokan antara para polisi dan demonstran, yang sebagian besar terjadi di negara bagian Uttar Pradesh, India utara.(*)
• Hasil Pengujian DLH Pidie, Air Sungai Tiro Terpapar Limbah Pabrik Sagu dan Tahu
• Dispora Binjai Menang Dramatis dengan Pora Bireuen, Besok Akademi Singapore Lawan Olimpik Pijay
• Selamat! Citra Kirana Hamil Anak Pertama, Rezky Adhitya Bakal Jadi Ayah