Berita Langsa
Wali Kota Langsa Ajak Berbagai Pihak Berbagi Ilmu Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana
Wali Kota Langsa, Tgk Usman Abdullah SE mengajak berbagai pihak bersama saling berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk saling meningkatkan...
Penulis: Zubir | Editor: Jalimin
Walikota Langsa Ajak Berbagai Pihak Berbagi Ilmu Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Wali Kota Langsa, Tgk Usman Abdullah SE, mngajak berbagai pihak bersama saling berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk saling meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
"Khususnya bencana alam yang relatif lebih mudah ditebak, yaitu bencana hydrometeorologi," sebut Wali Kota saat memimpin Apel Siaga Gabungan Peralatan dan Personil Penanggulangan Bencana, di Lapangan Merdeka Langsa, Kamis (27/02/2020).
Apel gabungan ini hadiri pimpinan Forkopimda, dan diikuti ratusan personil BPBD, Polres Langsa, Kodim 0104/Aceh Timur, Sub Den 2 Brimob Polda Aceh, Satpol PP, Tagana, SAR, Basarnas, maupun unsur terkait lainnya.
Toke Seum sapaan akrap wali kota, menambahkan, bencana hydrometeorologi adalah suatu kelompok atau jenis bencana yang terkait dengan meteorologi dan klimatologi, atau cuaca dan iklim yang sering dianggap sebagai bencana rutin di tanah air.
Bencana yang termasuk dalam kelompok ini adalah bencana banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan, gelombang pasang dan angin puting beliung yang disebakan oleh meteorologi dan klimatologi.
• Ditargetkan Meraih WBK Tahun 2020, Ini Penjelasan Kepala Rutan Kelas II B Jantho Aceh Besar
• Bupati Nagan Raya Mutasi 54 PNS, Ini Pejabat Dilantik
• Fortuner Terpidana Narkoba tidak Dikembalikan, Kepala BNN Pusat Dipraperadilankan di PN Kualasimpang
Ada 3 kata kunci operasi siaga bencana yang harus selalu diingat dan menjadi slogan kita bersama, yang merupakan aspek penting dalam penanggulangan bencana yaitu Siap, Tanggap dan Galang.
Menurut Toke Seum, akhir-akhir ini cuaca yang terjadi sungguh tidak menentu. Kondisi ini disebabkan oleh efek global warming (pemanasan global) yang telah menyebabkan bencana hydrometeorologi.
Bencana itu tadinya relatif mudah diprediksi, namun kini menjadi semakin sulit untuk diprediksi, dan bisa saja terjadi setiap saat dengan skala dan intensitas yang tinggi.
Sehingga menyebakan kerepotan dan kerugian yang luar biasa baik bagi pemerintah maupun masyarakat.
"Contohnya petani dan nelayan yang merupakan mayoritas penduduk kita, menjadi kesulitan dalam mencari nafkah," paparnya.
Bahkan, timpal Toke Seum, para pedagang di pusat kota langsa dan lainnya seperti pedagang musiman juga mengalami kendala yang luar biasa.
Dagangan mereka basah, tenda-tenda nya beterbangan maupun kondisi lainnya seperti kebakaran yang diakibatkan oleh cuaca yang tidak menentu.
• llliza Saaduddin Djamal Pimpin PB Perpani, Terpilih Secara Aklamasi Dalam Munaslub di Jakarta
Begitu juga dengan masyarakat yang tinggal di dekat pesisir pantai, pada kondisi hujan yang tinggi mereka juga terancam genangan banjir yang semakin parah dan semakin sering terjadi.