Luar Negeri
34 Orang Meninggal Akibat Virus Corona di Iran, Shalat Jum'at Dibatalkan, Warga China Dilarang Masuk
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour menyebut ada 143 warganya terdeteksi telah terinfeksi virus corona.
SERAMBINEWS.COM - Negara Iran menyatakan, jumlah korban meninggal akibat virus corona meningkat menjadi 34 jiwa, Kamis (27/2/2020) kemarin.
Sejauh ini, jumlah korban meninggal tersebut merupakan yang tertinggi untuk wilayah di luar negara asal virus corona, China.
Melansir dari en.irna.ir, rata-rata korban yang meninggal dilaporkan berusia lebih dari 60 tahun.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour menyebut ada 143 warganya terdeteksi telah terinfeksi virus corona.
Sehingga total kasus virus corona di Iran menjadi 388 kasus.
Menindaklanjuti hal itu, untuk sementara waktu negara yang dijuluki 'Negeri 1000 Mullah' ini akan menutup sekolah, universitas, dan pusat pendidikan lainnya.

Pemerintah juga menghentikan sejumlah acara pertemuan publik seperti konser dan acara olahraga untuk membantu mencegah penyebaran virus corona.
Dikutip dari channelnewsasia.com, akibat wabah penyakit ini, pihak berwenang di Iran juga memutuskan untuk membatalkan ibadah Salat Jumat pada hari ini, Jumat (28/2/2020).
Dari 31 ibu kota provinsi di Iran, sebanyak 23 ibu kota, termasuk Teheran dan kota-kota suci Muslim Syiah Qom dan Mashhad serta daerah-daerah terinfeksi lainnya tidak melaksanakan Salat Jumat.
Lebih lanjut, Kantor Imigrasi dan Paspor Iran pada Kamis (27/2/2020) lalu telah melarang semua warga negara China memasuki negara itu.
Juru Bicara pihak Bandara Internasional Iran Imam Khomeini, Ali Kashani menyatakan Departemen Kesehatan dan Pendidikan Medis Iran telah mendirikan posko di bandara untuk memerangi virus corona.
Rencananya, semua staf operasional bandara mulai dari desinfeksi terminal, bus dan taksi bandara akan mendapatkan pendidikan mengenai penyakit yang menyerang sistem pernafasan ini.
Selain itu, semua penumpang pesawat yang turun di bandara akan diperiksa menggunakan kamera thermografis.
Apabila terjadi gejala yang mencurigakan dari penumpang asing, maka mereka akan dilarang masuk ke negara itu.
Namun apabila yang terdeteksi gejala virus corona adalah warga Iran, petugas akan segera melarikan ke rumah sakit yang ditentukan.