12 Mafia Pembobol Bank BCA Rp 22 Miliar Hanya Lulusan SD dan SMP, Satu Pelaku Tewas Tertembak
Dari 12 pelaku yang diamankan satu pelaku yakni Yopi (24) terpaksa dilumpuhkan petugas dengan timah panas.
SERAMBINEWS.COM, SEMANGGI - Aparat Subdit IV Jatanras Polda Metro Jaya berhasil membekuk 12 orang dari 3 kelompok pelaku spesialis pembobolan rekening bank atau mafia perbankan
Semua pelaku dibekuk dari kediaman dan asal mereka yakni di Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, awal Maret 2020 ini.
Dari 12 pelaku yang diamankan satu pelaku yakni Yopi (24) terpaksa dilumpuhkan petugas dengan timah panas.
Sebab Yopi melawan petugas dengan senjata api jenis revolvernya.
Adu tembak dengan petugas sempat terjadi hingga akhirnya Yopi tewas tertembak.
Sementara Helmi (57) ayah Yopi, yang juga bagian jaringan pembobol bank berhasil diamankan petugas bersama pelaku lainnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menuturkan para pelaku hanya lulusan SD dan SMP.
"Meski hanya lulusan SD dan SMP, mereka ini bisa membobol sistem bank dan kartu kredit lewat internet dengan berbagai modus," kata Yusri, Jumat (6/3/2020).
Mereka katanya berbagi peran dengan belajar secara otodidak.
"Jadi tidak ada yang lulusan perguruan tinggi, mereka hanya lulusan SD dan SMP," katanya.
Mereka katanya menyasar korban secara random dengan mencari data calon korban melalui Sistem Laporan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keungan (OJK)
Menurut Yusri, uang hasil kejahatan mereka sejak 2015 lalu, dihabiskan untuk kebutuhan sehari-hari dan berfoya-foya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menuturkan dari rumah anak dan ayah pelaku pembobil bank yakni Yopi dan Helmi disita pula dua pucuk senjata api jenis revolver warna silver.
"Berikut 3 butir peluru kaliber 38 mm, dan enam butir peluru kaliber 5, 56 mm," kata Nana.
Dua senjata api ini katanya sengaja disiapkan pelaku untuk perlawanan saat aksinya berhasil dideteksi petugas.