Harimau Masuk Perangkap
Seekor Harimau Sumatera Berhasil Ditangkap, BKSDA Kerahkan Tim Medis ke Subulussalam
Harimau sumatera ini berhasil ditangkap tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) usai terjebak dalam perangkap baja yang dipasang dengan umpan..
Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
Sejauh ini Jarkasih mengaku BKSDA tidak diizinkan mendekat atau melihat sang harimau yang tertangkap. Di sisi lain dilaporkan sisa kawanan harimau masih berkeliaran di dekat lokasi penangkapan.
"Kami tidak bisa mendekat, warga dilarang ke lokasi. Sementara kawan harimau yang tertangkap masih dekat berkeliaran," ujar Jarkasih
Kepala Seksi Wilayah II Subulussalam, BKSDA Hadi Sofyan yang dikonfirmasi Serambinews.com via telepon selulernya membenarkan informasi itu. Namun dia tidak bisa memberikan keterangan dengan alasan bukan lagi kapasitasnya.
• BREAKING NEWS - Seekor Harimau Sumatera Masuk Perangkap BKSDA di Subulussalam
• VIDEO - Melihat Al Quran Mini, Botol Amsterdam Hingga Piring Anti Basi Koleksi Warga Aceh Singkil
• Namanya Dicatut, Ustaz Yusuf Mansur Diperiksa Terkait Kasus Penipuan Perumahan Syariah
Dia mengarahkan untuk langsung mengkonfirmasi kepada kepala BKSDA Aceh. "Ia pak, tapi kalau bisa konfirmasinya ke kepala balai langsung karena sudah kewenangannya ini," ujar Sofyan
Diberitakan sebelumnya tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dari Banda Aceh mulai memasang perangkap harimau di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.
”Tadi siang tim sudah sampai dari Banda Aceh ke Singgersing dan langsung ke lokasi memasang perangkapnya,” kata staf BKSDA Wilayah II Subulussalam, Zainal Wahyudi kepada Serambinews.com, Kamis (27/2/2020).
Perangkap dari besi tersebut pasang tim bersama pawangnya. Zainal mengatakan sejauh ini pihaknya belum juga mendapatkan data pasti mengenai jumlah individu harimau sumatera yang berkeliaran di permukiman penduduk.
Adapun kamera trap yang mereka pasang kemarin tidak berhasil merekam kawanan harimau tersebut.
Sebelumnya BKSDA juga mengkonfirmasi akan segera melakukan penangkapan terhadap harimau sumatera yang saban hari masuk ke wilayah permukiman penduduk di Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat.
“Tim BKSDA sudah berangkat dari Banda Aceh menuju Subulussalam mala mini,” kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Subuluussalam Hadi Sofyan, S.Si kepada Serambinews.com, Rabu (26/2/2020).
Hadi mengatakan, timnya berangkat dari Banda Aceh bersama pawang harimau Balai KSDA Aceh Sarwani Sabi alias Kek Carwani.
Penangkaan ini dilakukan dengan menggunakan perangkap yang dibawa dari Banda Aceh. Menurut Hadi, pawang mereka Carwani ikut turun untuk memasang perangkap guna mengevakuasi harimau tersebut.
Ketika ditanyai mengapa penangkapan bukan dengan menembak bius, Hadi mengaku tidak memiliki alat terkait. Kemudian dokter khusus harimau atau tenaga ahlinya juga tidak ada. Selama ini untuk evakuasi dan pengusiran menggunakan jasa pawang tersebut. Adapun perangkap yang dibawa hanya satu unit.
Sementara tim BKSDA yang akan turun empat orang termasuk seorang pawang.
Ketika ditanyai apakah perangkap akan cukup mengingat jumlah harimau yang berkeliaran sebagaimana keterangan warga lebih dari satu ekor bahkan ada kabar mencapai empat ekor, Hadi menjawab pihaknya akan melihat dulu hasil rekaman kamera.