Aceh Hebat

Perusahaan Kerajaan Abu Dhabi, Mubadala Tertarik Investasi di Aceh

Perusahaan ini bergerak di berbagai bidang, termasuk minyak dan gas (migas), perkebunan, industri petrokimia hingga teknologi startup.

Penulis: Mursal Ismail | Editor: Mursal Ismail
FOTO HUMAS PEMERINTAH ACEH
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah (kiri), menyerahkan cendera mata kepada Menteri Energi dan Industri UEA, Suhail Mohammed Faraj Al Mazrouei, dalam pertemuan kehormatan, di Abu Dhabi, Minggu (8/3/2020). 

Perusahaan ini bergerak di berbagai bidang, termasuk minyak dan gas (migas), perkebunan, industri petrokimia hingga teknologi startup.

SERAMBINEWS.COM - Mubadala Holding tertarik mempeluas kegiatan investasi di Aceh tak hanya di sektor migas, tetapi juga di sektor non-migas.

Mubadala Holding adalah perusahaan milik Kerajaan Abu Dhabi. 

Perusahaan ini bergerak di berbagai bidang, termasuk minyak dan gas (migas), perkebunan, industri petrokimia hingga teknologi startup. 

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengatakan Mubadala Petroleum,
salah satu anak perusahaan Mubadala.

Perusahaan ini adalah pemegang konsesi ekplorasi migas terbesar di Aceh, yang tersebar di blok Andaman I, Andaman II dan South Andaman. 

Terjebak Macet di Depan Terminal Kualasimpang, Pengemudi yang Membawa Narkoba Gagal Kabur

Total investasi mereka di sektor migas ini sekitar USD 500 Juta.

Plt Gubernur Aceh sangat mengapresiasi kegiatan investasi yang dilakukan oleh Mubadala dalam beberapa tahun terakhir.

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyampaikan hal ini lewat siaran pers kepada Serambinews.com, Senin (9/3/2020). 

Seperti diketahui, saat ini, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, dan rombongan saat ini sedang melakukan kunjungan kerja ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), 7-10 Maret 2020. 

Kunjungan itu dilakukan sebagai upaya menjemput komitmen investasi dari UEA ke Aceh, terutama di bidang pariwisata, properti dan pembangunan infrastruktur dan energi.

Update Covid-19, Warga Indonesia Positif Virus Corona Bertambah Jadi 19 Orang

“Hubungan baik antarperusahaan dan masyarakat patut diberikan apresiasi dan menjadi lesson learnt bagi perusahaan lain dalam menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar,” kata Nova. 

Plt Gubernur berharap usaha diversifikasi investasi yang akan dilakukan oleh Mubadala dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh. 

Lebih dari itu, juga membuka lapangan pekerjaan baru di Aceh.

Sementara itu, CEO Mubadala Petroleum, Dr Bakheet Al Katheeri mangatakan Mubadala Petroleum sebagai operator dari Kontrak Kerja Sama (KKS) Andaman I dan South Andaman di lepas pantai Aceh yang saat ini masih dalam tahap eksplorasi, tengah menginterpretasikan hasil seismik.

Mubadala Petroleum memiliki komitmen yang kuat terhadap area perkembangan baru yang memiliki potensi tinggi dan mendukung strategi Mubadala Petroleum untuk tumbuh di masa mendatang.

Lahan Kebun Karet Warga Langsa Timur Terbakar, Polisi Lakukan Penyelidikan

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Aceh, Dr Aulia Sofyan, yang turut hadir pertemuan tersebut mengatakan pihaknya menyambut baik  rencana investasi Mubadala di sektor non-migas.

Ia memastikan proses perizinan yang cepat, mudah, dan nyaman.

Aulia mengatakan dalam hal perizinan dan arus masuk modal asing, maka sesuai arahan Presiden dan Plt Gubernur Aceh, pihaknya menjamin kelancaran prosedur perizinan dalam waktu cepat. 

“Yang paling penting bagi kita adalah arus modal asing masuk dulu ke Aceh.

Hal-hal mengenai perizinan dan nonperizinan yang menjadi kewenangan provinsi, kita pastikan tidak mengalami hambatan,” kata Aulia.

Sebelumnya seperti dilaporkan bahwa Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah melakukan kunjungan kerja ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), 7 hingga 10 Maret 2020 mendatang.

Kunjungan itu dilakukan sebagai upaya menjemput komitmen investasi dari UEA ke Aceh, terutama di bidang pariwisata, properti dan pembangunan infrastruktur dan energi.

Di Abu Dhabi, kemarin Nova melakukan pertemuan kehormatan bersama Menteri Energi dan Industri UEA, Suhail Mohammed Faraj Al Mazrouei untuk membahas perkembangan lanjutan komitmen investasi UEA ke Aceh.

Nova didampingi langsung Dubes Indonesia untuk UEA Husin Bagis.

Turut mendampingi Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam kunjungan tersebut antara lain Kepala DPMPTSP Aceh, Aulia Sofyan, Staf Khusus Gubernur Aceh, Ir Iskandar, MSc.

Kemudian Vice President Bidang Layanan Teknis Pertamina Gas, Iskandar Zulkarnain dan Kepala Seksi Pelaksanaan Promosi Penanaman Modal DPMPTSP Aceh, Riadi Husaini. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved