Anggota DPRA Apresiasi Pemerintah Aceh Jemput Investasi Senilai Rp 42 Triliun ke Uni Emirat Arab
Anggota DPRA dari PAN, Asrizal H Asnawi memberikan apresiasi kepada Pemerintah Aceh yang menjemput investasi ke Unit Emirat Arab (UEA)
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota DPRA dari PAN, Asrizal H Asnawi memberikan apresiasi kepada Pemerintah Aceh yang menjemput investasi ke Unit Emirat Arab (UEA).
Apresiasi itu disampaikan setelah Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bertemu dengan Menteri Energi dan Industri UEA, Suhail Mohammed Faraj Al Mazrouei, dalam pertemuan kehormatan, di Abu Dhabi, Minggu (8/3/2020).
"Saya mengapresiasi langkah Pemerintah Aceh untuk jemput investasi UEA, ini adalah langkah paling realistis menurut saya untuk membangun Aceh di masa depan," kata Asrizal kepada Serambinews.com, Senin (9/3/2020).
Terlebih investasi itu, lanjutnya, juga sudah di restui oleh Presiden Jokowi, dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.
• Dahsyat, Aceh Jadi Incaran Uni Emirat Arab, Cina, India, dan Malaysia
"Saya kira tak ada lagi hambatan berarti terkait regulasi-regulasi demi mendukung investasi besar ini," ujar Anggota Komisi III DPRA.
Asrizal menyampaikan, beberapa waktu lalu dirinya dan rombongan DPRA juga sempat mengunjungi Kedutaan Besar Indonesia di Abu Dhabi dan dijamu khusus oleh Dubes RI, H Hussein Baqis.
Dalam pertemuan itu, pihaknya membicarakan keseriusan Pemerintah Aceh dalam hal menindak lanjuti investasi 3 blok migas di laut Aceh atau lebih dikenal dengan nama blok Andaman.
• Suami Tinggalkan Istri Saat Terjaring Razia di Langsa, Pura-pura Hendak Kencing Lalu Kabur, Ternyata
"Beliau juga mengatakan eksplorasi ini adalah eksplorasi berisiko tinggi dengan nilai investasi yang sangat besar.
Hanya perusahaan UEA yang berani, kalo kita tidak serius dalam prosesnya saya kira mereka juga bisa tidak serius menggarap mega proyek ini.
Begitu kurang lebih beliau menyampaikan kepada kami saat itu," ujar Asrizal.
Politikus PAN ini menambahkan sangat senang mendengar kabar keseriusan Pemerintah Aceh dalam menjemput investasi ke UEA.
Ia juga mengaku sangat yakin jika investasi ini bisa segera terealisasi mengingat Plt Gubernur Aceh sangat serius menggarap dan menjemput investasi tersebut.
"Semoga Allah berikan Aceh sumber alam baru untuk dikelola demi mensejahtrakan rakyat Aceh, mengingat umur otsus kita pun sudah sekarat.
Dan tak mungkin kita terus bergantung terlalu lama dengan dana otsus.
Sementara dana yang sudah disalurkan juga belum berdampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi rakyat di Aceh," pungkasnya.
• Janda dan Duda Meningkat di Pidie, Kasus Cerai Tinggi, Ini Rinciannya
Diberitakan sebelumnya, UEA menaruh minat investasi di Aceh, terutama pada bidang properti.
Investasi UEA di Aceh ini merupakan bagian dari kesepakatan kerja sama dengan Pemerintah Indonesia dengan nilai US$ 22,89 miliar atau setara Rp 314,9 triliun (kurs Rp 14.000).
"Di Aceh, mereka (UEA) sangat masuk di properti.
Nah, minggu depan kami akan bicarakan ini dengan Gubernur Aceh, dan tokoh-tokoh di situ karena ada beberapa persyaratan itu mereka masuk," kata Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dalam jumpa pers usai mendampingi Presiden Jokowi di Istana Qasr Al Watan Abu Dhabi, Minggu (12/1/2020).
Dalam pertemuan dengan Luhut Kamis (30/1/2020) lalu, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah memaparkan sejumlah potensi investasi Aceh bidang properti (perumahan) dan perhotelan, terutama di wilayah Sabang dan Banda Aceh.
Selain itu juga dipaparkan potensi investasi di kawasan pariwisata Pulau Banyak, Simeuleu, dan dataran tinggi Gayo.
• Mayat Seorang Pria Ditemukan di Bawah Jembatan Peunayong, Ini Identitasnya
Termasuk investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun dan pembangunan jaringan pipa gas dari Lhokseumawe-Aceh.
Nova menargetkan investasi dari UEA sebesar US$ 3 miliar atau sekitar Rp 42 triliun.
Saat itu juga Luhut menghubungi Menteri Energi dan Industri UEA, Suhail al-Mazrouei guna mengatur waktu yang tepat untuk kembali bertemu dan membicarakan kelanjutan investasi ini.
Sementara kepada Pemerintah Aceh, sesuai dengan arahan Presiden, diminta agar menjemput bola dan mempermudah seluruh proses masuknya investasi sesuai perundang-undangan.
“Artinya, dalam waktu dekat Pemerintah Aceh akan bertemu dengan Menteri Energi dan Industri UAE, bertemu juga dengan adik Pengeran Muhammed Bin Zayed Al Nahyan, dan Managing Director Abudhabi Investment Authority," kata Nova usai bertemu Luhut.(*)
• Harga Minyak Global Turun, Apa Pemerintah Mau Turunkan Harga BBM?