Siswa SMK Tewas Membusuk di Kebun, Sang Ayah Zulfikar Minta Pembunuh Anaknya Dihukum Berat

Zulfikar (39), menyebutkan bahwa anaknya dibunuh secara sadis hingga jasadnya membusuk dan badan membengkak.

Editor: Faisal Zamzami
Tribun-Medan.com/Victory Hutauruk
Ayah korban pembunuhan IR (16) yang ditemukan di areal perladangan di Jalan Sei Mencirim Pasar IX Dusun XVII Desa Sei Semayang, Sunggal sempat tak percaya anaknya yang tewas. 

Terakhir ia menjelaskan bahwa IR adalah anak laki-laki satu-satunya.

"Ini anak saya nomor dua dan anak satu-satunya saya laki-laki," cetusnya dengan menitihkan air mata.

Kapolsek Medan Sunggal Kompol Yasir Ahmadi menyebutskn korban pembunuhan pelajar pria berinisial IR (16) yang ditemukan di areal perladangan di Jalan Sei Mencirim Pasar IX Dusun XVII Desa Sei Semayang, Sunggal, Deliserdang telah hilang sejak 7 Maret 2020 lalu.

Ia menyebutkan bahwa pemeriksaan sementara mayat korban sudah meninggal sejak 3 hari yang lalu.

"Mayatnya kita perkirakan sudah tiga hari, anak ini katanya sudah hilang sejak Jumat malam kemarin. Jadi lukanya ada di kepala, leber dan di dadanya bolong akibat belatung," tambahnya.

Mayat ditemukan di Perladangan milik Heber Sembiring, dan menggeparkan warga setempat dan menjadi perhatian setempat.

Korban merupakan pelajar di salah satu sekolah SMK swasta dan warga Jalan Johar Dusun III Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Deliserdang.

Dimana keterangan ayah korban, Zulfikar (39) dijelaskan Yasir bahwa pada hari Jumat 7 maret 2020 sekira pukul 19.00 WIB korban pergi dan posisi ayah di bengkel.

"Sedangkan keterangan kakak korban Putri (19) bahwa korban pada 7 maret 2020 sekitar pukul 19.00 WIB pergi dari rumah mengendarai sepeda motor Mio warna biru BK 4851 XG sendirian," tambah Yasir.

Yasir Ahmadi menjelaskan bahwa kemungkinan korban adalah korban pembunuhan.

"Korban lagi di autopsi di RS Bhayangkara, dugaan pembunuhan karena mati dengan tidak wajar," tuturnya kepada Tribun, Selasa (10/3/2020) saat dikonfirmasi.

Ia menyebutkan bahwa luka yang ditemukan ada pada bagian kepala dan badan.

"Kondisi korban sudah membusuk dalam keadaan telungkup.

Ada luka di kepala bagian pelipis sebelah kanan dan gigi sebagian sudah dalam keadaan putus/hilang," tutur Yasir.

Awalnya kronologi kejadian terjadi pada 9 Maret 2020 sekitar pukul 15.00 WIB, Polsek mendapatkan informasi bahwasannya ada mayat yang tergeletak di lahan perladangan sawah warga.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved