Karya Inovasi Mahasiswa Disita
Anggota DPRA Sesalkan Penyitaan Alat Karya Inovasi Mahasiswa UIN Ar-Raniry
Meskipun akhirnya alat tersebut dikembalikan ke UIN Ar-Raniry, namun upaya pengambilan paksa tersebut menurutnya tetap tidak dapat dibenarkan.
Penulis: Yocerizal | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Penyitaan terhadap alat karya inovasi mahasiswa UIN Ar-Raniry 'Islamic Jammer' ternyata juga menjadi perhatian Anggota DPRA, Iskandar Usman Al-Farlaky.
Meskipun akhirnya alat tersebut dikembalikan ke UIN Ar-Raniry, namun upaya pengambilan paksa tersebut menurutnya tetap tidak dapat dibenarkan.
Ia mengatakan, tindakan penyitaan yang dilakukan oleh pihak Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Banda Aceh meruoakan bentuk pelanggaran serius terhadap hak intelektual dan inovasi dari insan kampus.
"Kalau mahasiswa tidak bisa berkarya, lebih baik kampus dibubarkan saja. Biar balai dan lembaga pemerintahan diisi orang-orang bodoh,” pungkas Iskandar yang mengaku geram.
Pihak balai lanjut Iskandar, harusnya bekerja sama dengan kampus dalam menghasilkan inovasi-inovasi yang berguna bagi masyarakat.
Bukan malah melakukan sebaliknya.
• Terlibat Pencurian Kambing, Begini Cara Dua Siswa di Aceh Utara Ikut Ujian di Sekolah
• Heboh, Mobil Mewah Parkir Sembarangan, Wanita Ini Kirim Pesan Lewat Pembalut
• Setelah Debat Panas, Alat Hasil Inovasi Mahasiswa UIN Ar-Raniry Akhirnya Dikembalikan
Dirinya berharap agar hal serupa tak kembali terulang di masa depan. Lembaga pemerintahan diharapkan menjadi pendukung untuk melahirkan inovasi-inovasi dari kampus maupun lembaga intelektual lainnya.
"Jangan sampai lembaga pemerintah justru mematikan inovasi anak bangsa dengan aturan yang dibuat semena-mena," pungkas mantan aktivis mahasiswa UIN Ar-Raniry ini.
Politikus Partai Aceh ini juga menuntut pihak Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Banda Aceh agar meminta maaf kepada UIN Ar-Raniry atas tindakan mereka menyita inovasi mahasiswa di laboratorium kampus.
“Balai Monitor harus menjadi mitra kampus dalam membantu mahasiswa menghasilkan karya,” tambahnya. (*)