Karya Inovasi Mahasiswa Disita
Islamic Jammer Karya Mahasiswa UIN Pernah Dapat Special Award dari Korea, Ini Dia Perancangnya
apa itu Islamic Jammer sebenarnya? Bagaimana alat itu bekerja dan siapa perancangnya?
“Alat tesebut dapat membantu para jamaah yang akan melaksanakan shalat di masjid atau mushala dan tempat ibadah lainnya,” ujarnya.
“Alat tersebut dapat diformat atau distel dengan waktu tertentu misalnya dapat mematikan sinyal HP pada saat iqamah sampai selesainya pelaksanaan shalat,” imbuh Zuyadi.
Sementara Yulidatullah menyebutkan, karya mereka tersebut saat ini masih dalam tahap pengembangan.

Dengan peralatan seadanya, ia dan rekannya telah dapat menghasilkan sebuah alat yang dapat mematikan sinyal HP.
Ke depan alat tersebut dapat dikembangkan dengan radius dan jangkauan lebih luas.
“Alat yang terpasang pada Islamic jammer dapat melacak sinyal HP yang ada di sekitarnya,” tambah Yulidatullah.
“Jika alat tersebut digunakan di masjid, maka seluruh HP jamaah secara otomatis nonaktif sinyalnya, dalam jangka waktu yang ditentukan atau diformat pada alat tersebut,” ujar dia.
Informasi yang diperoleh Serambinews.com, karya kedua mahasiswa UIN Ar-Raniry ini ternyata juga berhasil meraih medali emas dalam penghargaan tingkat internasional yang diselenggarakan oleh Universitas Ubudiyah Indonesia.
Selain itu, Islamic Jammer juga mendapat penghargaan Special Award dari Korea.
• Gara-gara Virus Corona, Salat Jumat di Perlis, Malaysia Ditiadakan
• BREAKING NEWS: Presiden Brasil Dikabarkan Positif Corona, PM Kanada & Istri Karantina Diri di Rumah
• Anggota DPRA Sesalkan Penyitaan Alat Karya Inovasi Mahasiswa UIN Ar-Raniry
Polemik terhadap alat ini justru muncul dua tahun kemudian. Badan Monitoring Frekuensi Radio Kelas II Banda Aceh, Rabu (11/3/2020), sekitar pukul 10.00 WIB di Laboratorium UIN Ar-Raniry.
Saat penyitaan berlangsung, sempat ada penolakan dari pihak kampus, yang berupaya menjelaskan bahwa alat tersebut hanya inovasi mahasiswa dan tidak akan disalahgunakan dan untuk kepentingan pendidikan.
Tetapi petugas tetap saja mengambil alat Islamic Jammer.
Informasi ini kemudian berhembus cepat di kalangan aktivis mahasiswa UIN Ar-Raniry.
Sejumlah aktivis mahasiswa UIN Ar-Raniry, Kamis (12/3/2020) mendatangi ruang Wakil Rektor III Bidang Mahasiswa, Saifullah, meminta agar kampus bersikap.
Hadir juga dalam pertemuan ini, Budi Azhari MPd, mewakili unsur pimpinan Fakultas di UIN Ar-Raniry mendampingi Wakil Rektor III.