Plt Gubernur Nova Iriansyah Sebut Ribuan Warga Aceh Layak dapat Gelar Pahlawan
Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, menyampaikan hal ini dalam bedah buku Haji Muhammad Hasan Gayo di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
Kemudian pada tahun 1606, Malahayati bersama Sultan Iskandar Muda berhasil mengalahkan armada laut Portugis.
"Tapi Kepahlawanan Malahayati ini baru mendapat pengakuan Pemerintah Indonesia pada November 2017," ujar Nova.
Selain Malahayati sebutnya, ada banyak lagi pejuang dari Aceh yang layak mendapat predikat Pahlawan Nasional.
Salah satunya, pemuda asal Bumi Linge, Haji Muhammad Hasan Gayo, yang pernah berjuang merebut sejumlah aset dan manajemen perusahaan Kereta Api di Jakarta dari pasukan Jepang.
"Berkat perjuangannya itu, gerakan mempertahankan aset bangsa bergelora di seluruh Indonesia, sehingga seluruh stasiun kereta api di Pulau Jawa berhasil direbut," jelas Nova.
Plt Gubernur Aceh juga mengatakan, kisah heroik perjuangan putra Gayo itu dipaparkan di dalam buku berjudul “Keterlibatan Haji Muhammad Hasan Gayo, Pejuang Nasional Dataran Tinggi Gayo dalam Gerakan Kemerdekaan Indonesia (1923-1993)” diluncurkan hari ini.
"Buku ini ditulis oleh Muhammad Daud Gayo, mantan staf pribadi Menteri Luar Negeri Adam Malik, yang mengetahui kisah perjuangan Haji Muhammad Hasan Gayo," jelasnya.
Tentu saja katanya, perjuangan yang digelorakan Haji Muhammad Hasan Gayo tidak sekadar merebut aset Kereta Api Nasional dari tangan Jepang.
Tapi banyak lagi gerakan yang telah digagasnya di masa revolusi itu.
"Sebagai pejuang sejati, kita harus meneladani semangat mereka dalam mempertahankan martabat bangsa, disertai dengan mengisi pembangunan untuk kesejahteraan bangsa dan rakyat," ujarnya. (*)
