Filantropi Islam

Derita Bocah Miskin Penderita Down Syndrome, Rumoh Umat Galang Donasi #BantuSusu untuk Aliya

Setiap bulannya keluarga ini butuh uang Rp 4.275.000 untuk kebutuhan susu. Sementara ayah Aliya hanya berpenghasilan 1,5 juta per bulan.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/Handover
Rumoh Umat Indonesia menggalang donasi untuk membantu bocah miskin penderita down syndrome. 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Cobaan berat sedang menguji kehidupan pasutri IT dan NSY, warga Ie Masen Kaye Adang, Syiah Kuala, Banda Aceh.

Anak keempat mereka yang berjenis kelamin perempuan, lahir dengan kondisi tidak sempurna.

Perempuan kecil yang diberinama Cut Aliya Fitria Az-Zahra (1,8 th) ini mengalami gangguan pertumbuhan.

“Hasil pemeriksaan medis menyebutkan Cut Aliya Fitria menderita down syndrome,” kata Ketua Rumoh Umat Indonesia (RUI), Tgk Mustafa Husen Woyla, dalam rilis kepada Serambinews.com Rabu (18/3/2020).

Penelusuran Serambinews.com dari berbagai sumber, down syndrome down syndrom adalah kelainan kromosom pada manusia yang terjadi setiap satu dari 1000 kelahiran.

Down syndrom biasanya terjadi tak mengenal status sosial ekonomi.

Dengan penanganan yang tepat, penderita dapat hidup dengan sehat dan mampu menjalani aktivitas dengan mandiri, walaupun kelainan belum dapat disembuhkan.

Dinkes Kota Langsa Fasilitasi Rujukan Diduga Penderita Kaki Gajah Ke RSUZA Banda Aceh

Pria Asal Bengkulu Mengaku Ditelantarkan Istri di Banda Aceh, Dibantu Rumoh Umat dan Tim Bagah BMA

Mustafa Husen mengatakan, derita yang dialami Cut Aliya ini disampaikan oleh ibundanya kepada Sekretaris Jenderal Rumoh Umat Indonesia (RUI) Tgk Muhammad Balia, melalui sambungan telepon, Selasa (17/3/2020).

Ibunda dari Cut Aliya mengatakan, mereka telah membawa putrinya ke dokter dengan mengunakan kartu jaminan  Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Oleh dokter, Cut Aliya dianjurkan secara rutin mengonsumsi susu Pediasure Complete.

“Persoalannya adalah harga 1 kaleng kecil (400 gram) Pediasure Complete ini mencapai Rp 285.000. Satu kaleng kecil itu hanya cukup 3 hari, jadi sebulan butuh 15 kaleng,” kata Mustafa.

“Dengan demikian, setiap bulannya keluarga ini butuh uang Rp 4.275.000 untuk kebutuhan susu. Sementara ayah Aliya hanya berpenghasilan 1,5 juta per bulan,” imbuh Mustafa.

Masih mengutip penjelasan ibunda dari Aliya, Mustafa Husen mengatakan, kebutuhan biaya itu belum mencakup anjuran dokter gizi agar Aliya diberikan buah-buahan yang banyak serta menu makan lauk berprotein tinggi.

“Jika ditotal semua, butuh hingga Rp 8 juta per bulan agar Cut Aliya dapat hidup dengan sehat dan mampu menjalani aktivitas dengan mandiri, walaupun kelainan belum dapat disembuhkan,” terang Mustafa.

Saat ini, lanjutnya, ibunda Cut Aliya secara rutin membawa putrinya untuk menjalani terapi Down Syndrome di RSUZA seminggu dua kali dan terapi tiroid sebulan sekali.

Trump Suap Ilmuwan Demi Vaksin Corona Hanya untuk AS, Pemerintah Jerman Ngamuk

Viral, Pahlawan Itu Bernama Dokter Handoko Gunawan, di Usia Senja Tetap Tangani Pasien Corona 

Surat Warga Italia untuk Dunia terkait Virus Corona: Lakukan Pencegahan jika Tak Mau Menyesal

Penanganan serius terhadap kondisi Cut Aliya, membuat keluarga miskin ini harus menomorduakan kebutuhan untuk tiga anak lainnya, juga kebutuhan hari-hari mereka.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved