Corona di Aceh
Penumpang Bus Trans Koetaradja Menurun Signifikan di Tengah Antisipasi Virus Corona
Penurunan jumlah penumpang itu terjadi sejak dikeluarkannya instruksi Plt Gubernur Aceh untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Para pemilik warung kopi mengikuti intruksi dari pemerintah untuk mencegah penyebaran covid-19.
Pagi hingga menjelang siang tadi, dua reporter Serambinews.com, M Anshar dan Subur Dani berkeliling Kota Banda Aceh.
Mereka memantau suasana pada hari pertama pemberlakuan aturan PNS dan tenaga kontrak boleh bekerja dari rumah.
Mengendarai motor trail, M Anshar menyusuri sejumlah ruas jalan di Banda Aceh.
Mulai dari kawasan Batoh, Beurawe, Kuta Alam, Peunayong, hingga lorong-lorong di Pasar Aceh.
Suasana di hampir seluruh kawasan yang dilalui terlihat lebih sepi dari biasanya.
Sementara itu, reporter Serambinews.com lainnya, Subur Dani melaporkan sejumlah warung kopi di Banda Aceh tutup setelah keluarnya instruksi Wali Kota Banda Aceh, Minggu kemarin.
Dhapukupi dan Budi Warkop yang terletak di kawasan Simpang Surabaya Banda Aceh adalah dua di antara warung kopi yang tutup.
Biasanya kedua warkop terkenal di Banda Aceh ini buka 24 jam.
Kedua warkop ini hanya tutup pada siang bulan Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, atau ketika ada peristiwa penting lainnya.
Subur Dani yang juga menyiarkan langsung pantauannya ke Facebook, memperlihatkan maklumat Kapolri bernomor Mak/2/III/2020 tertanggal 19 Maret 2020 terkait pencegahan Covid-19, tertempel pada salah satu bagian di Warkop Dhapukupi.
Tukang parkir warung kopi itu yang bernama Iyit asal Tebing Tinggi, Sumatera Utara, menjelaskan warung kopi yang terletak di Simpang Surabaya ini mulai ditutup pada Senin pagi (23/3/2020).
“Ditutup karena corona, biasanya ramai tiap hari,” jelas Iyit.
Mengenai kapan warung akan kembali dibuka, ia tidak mengetahui karena para pekerjanya sudah pulang ke daerah masing-masing.
“Belum tahu kapan akan kembali dibuka, karena para pekerja sudah pulang kampung semua,” ungkapnya.