Corona di Aceh
Penumpang Bus Trans Koetaradja Menurun Signifikan di Tengah Antisipasi Virus Corona
Penurunan jumlah penumpang itu terjadi sejak dikeluarkannya instruksi Plt Gubernur Aceh untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Ia juga menjelaskan bahwa pemilik warung kopi tidak mempermasalahkan instruksi menutup usahanya.
Karena semua ini demi untuk menjaga masyarakat agar tidak terinfeksi covid-19.
“Kita menjaga kesehatan para pelanggan, maka itu usaha ini wajib ditutup sementara, pemilik warung juga tidak mempermasalahkan bila warungnya ditutup, kita ikuti saja aturan pemerintah,” ujar tukang parkir asal Tebing Tinggi Sumatera Utara itu.
Mengenai penghasilannya berkurang, tukang parkir itu mengambil cara lain agar bisa tetap bertahan hidup.
“Kerja ya ini, jaga parkiran, kalau makan apa adanya, bersyukur juga ditutup agar tidak terinfeksi.
Percaya sama Allah, ada rezeki lain, tidak dari parkir ada cara lain, ini saja mau memancing,” ujarnya.
Sebelumnya, warung kopi atau tempat yang mengundang keramaian diinstruksikan untuk ditutup sementara untuk mencegah penyebaran infeksi covid-19 meluas.
Edaran penutup itu dikeluarkan oleh Plt Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah MT tertanggal 22 Maret 2020.
Dalam surat tersebut, terdapat tiga point yang perlu dijalankan oleh seluruh unsur masyarakat.
Selanjutnya dalam poin kedua surat edaran tersebut, Plt Gubernur Aceh menegaskan untuk menutup sementara Pantai Ulee Lheu.
Begitu juga cafe, warung kopi, karaoke, wahana permainan dan tempat hiburan lainnya di Kota Banda Aceh. (*)