Antisipasi Coroni di Abdya
Cegah Corona di Abdya, Bupati dan Wabup Donasi Gaji, Pangkas Biaya Perjalanan Dinas untuk Paramedis
Menurutnya, dana atau dalam bentuk barang, bisa diberikan kepada masyarakat langsung, karena mereka tidak bisa bekerja untuk mencukupi kebutuhan sehar
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terus melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran virus corona atau covid-19 di Abdya.
Setelah menyediakan anggaran dana Rp 1,2 miliar dari belanja tidak terduga (BTT), dan meliburkan aktivitas belajar mengajar, dan bekerja pagi ASN, kali ini bupati dan Wabup Abdya, mengeluarkan kebijakan berupa, menyerahkan seluruh gaji mereka untuk penanganan penyebaran virus corona di wilayah itu.
Hal tersebut disampaikan Akmal Ibrahim seperti diunggah di laman akun facebook pribadinya.
Dalam status facebook itu, Akmal Ibrahim menyampaikan ada beberapa langkah yang dilakukan dalam penanganan, dan antisipasi penyebaran virus corona tersebut di Bumo Sigupai.
• Papua Lockdown Tutup Bandara, Pelabuhan, dan Pos Lintas Darat Cegah Covid-19, Mendagri Tak Setuju
• Malaysia Perpanjang Masa Lockdown, Warga Positif Covid-19 Meningkat
• Dapat Tingkatkan Imun, Suami Istri Berhubungan Intim Bisa Bantu Lawan Corona, Ini Penjelasan Pakar
Pertama, kata Akmal, setiap gampong atau desa wajib menyediakan dana desa sebesar Rp 50 hingga Rp 200 juta untuk penanganan corona.
Menurutnya, dana atau dalam bentuk barang, bisa diberikan kepada masyarakat langsung, karena mereka tidak bisa bekerja untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari selama kewajiban tetap tinggal di rumah.
"Pengelola dan peruntukan dana ini tetap pada pemerintahan desa," katanya
Kalau dana ini mudah, Akmal mengaku akan mengubah Perbup dan memerintahkan agar pencairan dana desa harus ditolak, jika tidak ada program darurat corona.
"Kedua, seluruh biaya perjalanan dinas, baik saya dan Wabup, DPRK, dan semua instansi otonom, dipangkas setengah. Hasilnya digunakan untuk mendukung kerja tim medis, fasilitas medis, biaya operasional, serta intensif khusus tim medis, bahkan tim penanggulangan corona Abdya," tegas Akmal.
Bahkan, lanjutnya, bupati dan wabup, seluruh gajinya disedekahkan. Untuk sekda, ketua dan anggota DPRK, eselon 2, minimal Rp 1 juta per bulan, dan eselon 3, sekitar Rp 500 ribu, untuk eselon 4 dan staf, seberapa ikhlas saja.
"Untuk yang tak punya uang, sedekahlah prasangka yang baik, dan kata-kata yang baik, untuk memberi semangat pada rakyat dan tim medis kita," pintanya.
Untuk itu, Akmal mengajak semua masyarakat mari mendiskusikan langkah-langkah tersebut. Sebab rencana itu harus kita sesuaikan dengan regulasi, kecuali point 3 tentang gaji bupati, wabup, dan beberapa pejabat.
"Ayo kita gotong royong dan perbanyak sedekah dalam krisis ini. Jangan panik, tapi kita harus siap," demikan tulis mantan Redaktur Pelaksana Harian Serambi Indonesia ini.
Sementara itu, wakil Bupati Abdya, Muslizar MT saat dikonfirmasi Serambinews.com, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima intruksi Bupati Abdya.