Corona di Aceh
Takut Terpapar Virus Corona, Petugas Medis di Abdya Gunakan Mantel Hujan saat Layani Pasien
Peristiwa ini menimbulkan ketakutan petugas medis di sejumlah Puskesmas dalam melaksanakan tugas melayani pasien atau melakukan kunjungan rumah.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Ansari Hasyim
Kemudian nama, alamat dan riwayat perjalanan dilaporkan kepada Sekretarist Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Abdya yang sudah dibentuk atau kepada Dinas Kesehatan setempat.
Berdasarkan data tersebut, petugas Puskesmas mengunjungi rumah warga yang baru pulang kampung itu untuk dicek kesehatan.
Selain diperiksa kesehatan mereka juga diminta mengisolasi diri selama 14 hari sejak tiba di kampung.
Bukan saja tidak ada persediaan baju pelindung (gaun), stok masker di sejumlah Puskesmas dan RSUD TP semakin menipis.
Bahkan, masker standar (N-95) sudah lama habis.
Kepala Dinkes Abdya Safliati SST MKes dihubungi Serambinews.com, Jumat (27/3/2020) membenarkan petugas medis di 13 puskesmas sudah menggunakan mantel sebagai ADP saat melayani pasien maupun ketika melakukan kunjungan rumah untuk cek kesehatan warga yang baru pulang dari luar daerah.
“Baju pelindung tak ada. Akhirnya, kami siasati mengunakan mantel hujan. Bukan saja di Puskesmas, di RSUD TP juga mulai menggunakan,” katanya.
Safliati sudah meminta petugas medis di sejumlah Puskesmas, setelah menggunakan mantel hujan saat memeriksa kesehatan warga, maka harus dijemur dan dicuci.
Kepala Dinkes Abdya, Safliati juga mengakui stok masker di dinas kesehatan sudah habis total.
“Hari ini, terakhir kami kirim ke Puskesmas-pukesmas masing-masing 2 kotak,” katanya.
Ia berharap permohonan APD sejak beberapa waktu lalu segera dikirim.
“Info kami dapat, APD untuk Abdya dalam proses pengiriman. Kita harap segera kita terima karena stok sudah kosong,” kata Safliati juga menjabat Wakil Ketua I Gugus Tugas Percapatan Penanganan Covid-19 Abdya.(*)