Kupi Beungoh
COVID-19, Jabariyah dan Qadariyah, Bahaya Manakah?
Virus yang daya ledak penularannya begitu cepat ke seluruh negara dan benua dan tidak mengenal agama, ras, sekte dan warna kulit.
Oleh Mustafa Husen Woyla*)
KINI, masyarakat dunia dihantui oleh virus berasal dari Wuhan, China bernama Corona atau Pandemi Covid 19 versi World Health Organization (WHO).
Virus yang daya ledak penularannya begitu cepat ke seluruh negara dan benua dan tidak mengenal agama, ras, sekte dan warna kulit.
Semua bangsa di dunia terancam terinfeksi, perekonomian menurun drastic dan update data korban semakin hari semakin meningkat.
Rasa prihatin dan ingin segera menulis semakin membuncah ketika melihat berbagai insiden sekelompok orang melawan fatwa MUI dan seruan Pemerintah tentang larangan membuat acara keramaian.
Di antaranya, telah terjadi di salah satu mesjdi di Bandung, menurunkan baliho yang berisi maklumat bahwa untuk sementara waktu tidak ada jumat dan jamaah.
Juga jamaah salah satu masjid di Pancoran, Jakarta melaksanakan salat Zuhur berjamaah menggantikan ibadah Jumat dengan jarak saf 1 meter.
Padahal jamaah dengan saf sejarak 1 meter hukumnya makruh.
Makruh tidak dapat pahala jamaah, sama hal salat sendirian di rumah.
• Virus Corona dan Teori Perebutan Super Power Dunia, Perang AS Vs China?
• Mulai Malam Ini, di Aceh Diberlakukan Jam Malam hingga Dua Bulan
Darimana Virus Covid 19 Muncul?
Kemunculan virus Corona di Wuhan, China, muncul bermacam asumsi, spekulasi, hingga teori konspirasi.
Ada yang berpendapat lab senjata biologis China bocor, ada juga yang menuduh virus diciptakan Amerika Serikat.
Tak lupa pula teori bahwa virus ini adalah rekayasa freemason dan illuminati yang sedang mengatur ulang tatanan dunia.
Terlepas benar atau tidak, dalam tulisan ini tidak membahas tuduhan di atas, karena masih bersifat asumsi belaka.
Sekarang, mari kita kaji sesuatu yang jelas kebenarannya dari Allah dan Rasul-Nya;