Di Tengah Virus Corona, Wanita Ini Rela Pulang Jalan Kaki Selama 4,5 Jam Demi Mengurus Sang Suami
Wanita itu memutuskan untuk kembali ke Singapura agar ia bisa merawat suaminya yang berusia 80 tahun dalam keadaan tidak sehat.

Wanita itu memutuskan untuk kembali ke Singapura agar ia bisa merawat suaminya yang berusia 80 tahun dalam keadaan tidak sehat.
Laporan Agus Ramadhan
SERAMBINEWS.COM - Kekuatan cinta dan kasih sayang seorang istri tidak dapat dipungkiri.
Seorang istri akan rela melakukan apa saja demi pengabdiannya kepada sang suami.
Misalnya seorang istri dari Singapura ini, di tengah merebaknya virus corona, kerisauan hatinya terhadap sang suami pun tak terbendung.
Sang istri ini rela berjalan sejauh 2 kilometer dari Pos Imigrasi Bea dan Cukai Johor Bahru untuk memasuki Singapura.
Wanita itu memutuskan untuk kembali ke Singapura agar ia bisa merawat suaminya yang berusia 80 tahun dalam keadaan tidak sehat.
• Pemko Subulussalam Siapkan Rp 2 Miliar, Walkot Affan Bintang: Untuk Sembako Bagi Warga Miskin
• Maling Santroni Kilang Padi di Mutiara Timur Pidie, 65 Karung Gabah Raib
• Idham Azis: Polri Dukung Penerapan Status Darurat Sipil, Sesuai dengan Maklumat Kapolri
Ia sudah berada di Malaysia selama dua minggu di rumah putranya di Johor Bahru.
Wanita itu berjalan kaki selama empat jam mulai pukul 17:00 waktu setempat.
Ia berjalan dari Pos Imigrasi Bea Cukai Johor Bahru dan tiba di Boon Lay di Singapura sekitar pukul 21:30 malam waktu setempat.
Anak lelaki wanita itu, Herman Sudil, memberi tahu ibunya agar datang ke Johor Bahru pada saat Malaysia memberlakukan lockdown untuk membantunya mengurusi anak-anaknya.
Herman berkata dia harus meminta bantuan ibunya karena dirinya sedang merawat sang istri yang baru saja menjalani operasi di rumah sakit.
"Sebagai seorang anak, ketika saya melihat foto ibu saya, saya merasa terharu karena seorang ibu mau melakukan apa saja, bahkan dengan mengorbankan waktu istirahatnya,” kata Herman melansir dari Astro Awani Selasa (31/3/2020).
"Meskipun mereka (orang tua) mungkin lelah, tetapi untuk keluarga, mereka sanggup untuk melakukan apa saja,” ungkapnya.
"Saya yakin dengan viralnya ibu saya yang berjalan di jalan lintas negara, tidak hanya ibuku tetapi seluruh wanita rela berkorban demi keluarga,” tuturnya.