Kupi Beungoh
Wahai Penguasa Aceh, Bantulah Rakyatmu dengan Dana Otsus Mereka!
Maka seruan “tetap di rumah” tidak akan efektif dalam kondisi seperti ini. Banyak warga harus tetap keluar rumah untuk mencari rizki demi sesuap nasi
Belanja Tak Terduga Rp. 118 Miliar;
Dan Lain Lain.
• Resmikan Ruangan Pinere RSUDZA, Plt Gubernur Semangati Tim Medis
• Melalui Twitter, Plt Gubernur Aceh Janji akan Beri Insentif Bagi Petugas Medis yang Tangani Covid-19
• Masyarakat Aceh Terdampak Corona dapat Paket Sembako, Instruksi Plt Gubernur kepada Bupati/Wali Kota
Okelah kalau anggaran-anggaran itu sangat dibutuhkan oleh birokrat Aceh.
Tapi untuk kali ini saja, tidak bisa kah dipakai untuk kebutuhan rakyat yang terdampak corona?
Sekali ini saja Bapak Plt. Gubernur Aceh.
Ya sekali ini saja Pak.
Tahun-tahun berikutnya bisa diplot lagi untuk kebutuhan birokrasi sebesar-besarnya atau bahkan semua dana Otsus.
Sebab, kalau penularan virus corona sudah berhenti, maka rakyat sudah bisa kembali lagi ke tempat-tempat mereka mencari nafkah untuk kebutuhan hidup sehari-hari mereka.
Sekarang mari kita berfikir secara jernih.
Dalam kondisi seperti ini, tidakkah anggaran ini dapat dipakai untuk membantu masyarakat Aceh yang terdampai virus corona sehingga mereka tetap di rumah mereka sementara waktu?
Saya menulis ini karena paham betul pedihnya bekerja mencari sesuap nasi di pagi hari.
Maka tatkala Allah Swt mengeluarkan kita dari garis kemiskinan, seharusnya kita smeua tidak melupakan mereka yang hidupnya perih.
Setelah perut kita kenyang, jangan diam!
Jangan lupakan suadara-saudara kita yang harus tetap keluar rumah dalam kondisi membahayakan akibat wabah virus corona.
Saya menulis seperti ini di Facebook, ada yang berkomentar bahwa pemerintah tidak bisa gegabah seperti itu.
Semua butuh kajian dan pertimbangan.
Wah, masak sudah pekan ketiga wabah corona di Aceh namun masih mikir, masih mengkaji? Koq bisa lama sekali?
Di medsos sejumlah orang juga saya lihat sangat tersinggung jika ada netizen yang mengkritik penguasa.
Katanya harus sabar, harus baik sangka dan lain-lain. Mereka tidak mau ada kritikan.
Terus, menurut saya, satu-satunya cara agar tidak ada kritikan rakyat adalah penuhi kebutuhan mereka dalam kondisi seperti ini.
Setelah itu maka saksikanlah bahwa kritikan itu akan berubah menjadi pujian.
Begitu Pak menurut saya.
Silahkan dicoba saja dulu untuk membuktikannya kalau tidak percaya.
Sungguh, rakyat sangat membutuhkan pemimpinnya dalam kondisi seperti ini.
Hadirlah wahai penguasa, untuk sekali ini saja!.
Berilah rakyatmu semangat sehingga imunitas tubuh mereka meningkat.
Tuntun mereka untuk mengarungi “badai corona” sehingga lebih kuat.
Jangan kuburan yang disediakan.
Memang penting menyediakan kuburan khusus.
Tapi seharusnya selain menyediakan kuburan massal khusus, rakyat juga dipenuhi kebutuhan hidupnya dalam masa-masa darurat ini.
Ya kebutuhan sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka supaya mereka patuh untuk tidak keluar rumah sehingga mereka tidak tertular wabah atau tidak menulari.
Kita ingin wabah corona ini cepat hilang di Aceh.
Kita ingin masjid-masjid kita kembali dihidupkan shalat berjama’ah, shalat jum’at dan aneka aktivitas Islam lainnya.
Kita ingin ramadhan ini dapat beri’tikaf di masjid dengan harapan semoga Allah Swt mengampuni semua dosa-dosa kami dan dosa kaum muslimin dan muslimat.
Kita ingin kehidupan yang normal lagi.
Oleh sebab itu, wahai penguasa Aceh, wahai Bapak Plt. Gubernur Aceh dan jajaran, bantulah rakyatmu untuk kali ini saja.
Tahun depan silahkan prioritaskan lagi dana Otsus untuk kebutuhan jajaran birokrasi.
Sekali ini saja Pak.
Kita ingin masyarakat tetap tinggal di rumah sampai virus ini benar-benar menghilang.
Bantulah rakyatmu untuk kali ini saja wahai Penguasa.
Bantulah memenuhi kebutuhan mereka sehingga mereka tetap di rumah sehingga program mencegah penularan corona dapat memungkinkan dilakukan.
Sebab, virus corona ini setahu saya tidak kenal rakyat atau penguasa. Semua akan disapu jika kita tidak serius menghentikannya. Wassalam.

*) PENULIS adalah Ketua 1 Rabithah Thaliban Aceh (RTA). Dosen UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.