Update Corona di Aceh
Dampak dari Virus Corona, Bisnis Hotel di Banda Aceh Nyaris Tutup, Mulai Merumahkan Karyawan
Sejumlah usaha bisnis perhotelan di Banda Aceh nyaris tutup dan terancam mengalami kerugian pada April 2020
Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Muhammad Hadi
Pihaknya juga sudah mulai merumahkan karyawan dengan sistem masing-masing karyawan mendapatkan 18 hari cuti dan tidak dibayar.
"Setelah 18 hari itu masuk lagi bekerja secara bergantian dengan teman lainnya.
Itu merata semua kita berlakukan ke 85 orang karyawan. Dalam sehari ada beberapa orang yang cuti, dan sudah diatur sesuai departmen masing-masing," sebutnya.
Dalam menghadapai situasi seperti saat ini ditengah wabah virus corona dan tingkat hunian hotel yang menurun drastis, dikatakan Bambang, yang dapat dilakukan pihaknya adalah menekan biaya sekecil mungkin untuk mengoperasikan hotel tersebut.
Hal senada juga disampaikan General Manager Ayani Hotel Banda Aceh, Arief Fachri terkait penurunan tingkat hunian hotel akibat dampak dari virus corona.
• Ketua Komisi II DPRK Aceh Besar Minta Pertamina Pastikan Gas Melon Aman Selama Covid-19
"Pastinya berpengaruh sekali dengan wabah virus corona ini terhadap usaha perhotelan. Okupansi drop banget," sebutnya.
Ia menyampaikan pada hari-hari biasa kamar hotel terisi 80 sampai 100 persen, namun sekarang hanya 5 persen bahkan terkadang 2 persen.
Dari 107 kamar hotel yang dimiliki saat ini terisi 5 sampai 7 kamar.
Menurut Arief, hal itu sudah terjadi sejak dua minggu terakhir sejak dikeluarkan imbauan tidak diperbolehkan ada keramaian dan usaha bisnis hotel mulai drop.
Terlebih selama ini, hotel yang dipimpinnya itu banyak mengadakan berbagai even.
"Semua even yang sudah dibooking di-cancel semuanya," katanya.
Agar dapat bertahan ditengah kondisi seperti ini, Arief mengatakan pihaknya menyesuaikan dengan jumlah karyawan, hanya beberapa karyawan yang masuk dan selebihnya dicutikan. (*)
• Memerahkan Jari Dengan Daun Inai Dipercaya Bisa Cegah Corona, Benarkah?