Uptade Corona di Aceh

Ketua IDI Aceh Prediksi Seminggu ke Depan Kasus Corona di Aceh Bisa Aman, Tetapi Ini Syaratnya

"Kalau bisa dibendung dan dalam satu minggu ke depan seperti ini, maka aman," ungkap spesialis ortopedi ini

Penulis: Bukhari Ali | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/MAWADDATUL HUSNA
Ketua IDI Aceh, DR Dr Safrizal Rahman MKes SpOT (kedua dari kanan) menyampaikan terkait merebaknya wabah virus corona saat berkunjung ke Kantor Harian Serambi Indonesia, di Jalan Raya Lambaro Km 4,5, Desa Meunasah Manyang PA, Ingin Jaya, Aceh Besar- Banda Aceh, Selasa (10/3/2020) 

"Kalau bisa dibendung dan dalam satu minggu ke depan seperti ini, maka aman," ungkap spesialis ortopedi ini.

Laporan Bukhari M Ali | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh, Dr dr Safrizal Rahman MKes SpOT, memprediksikan kasus Covid-19 di Aceh bisa aman. 

Syarat atau catatannya seluruh masyarakat bisa menjaga diri dengan mematuhi protokol kesehatan.

"Saat ini trend kasus Covid-19 stabil, hanya saja arus masuk orang ke Aceh melalui jalur tikus utamanya dari Malaysia perlu diwaspadai," ujar dr Safrizal kepada Serambinews.com, Kamis (2/4/2020).

Lebih lanjut Safrizal menyebutkan, jika arus masuk melalui jalur tikus tersebut bisa dibendung, maka dalam seminggu ke depan posisi Covid-19 di Acah akan lebih aman.

"Kalau bisa dibendung dan dalam satu minggu ke depan seperti ini, maka aman," ungkap spesialis ortopedi ini.

Wali Kota: Warga yang Baru Datang dari Luar Aceh Wajib Lapor

191 WNI Positif Corona, Umumnya Anak Buah Kapal (ABK), dan Lima WNI Meninggal di Luar Negeri 

Fakta-fakta Syekh Puji Nikahi Anak Umur 7 Tahun, Dilapor Keluarga Sendiri, Terancaman Hukuman Kebiri

Sebaliknya, kata Safrizal, jika arus jalur tikus ini tidak bisa dibendung, maka kasus yang corona yang sudah mulai stabil tersebut malah bisa melonjak lagi.

"Itu pasti," katanya.

Sementara itu, data dari Covid-19 Pemerintan Aceh per 1 April 2020, pukul 15.00 WIB mencatat bahwa jumlah ODP (Orang Dalam Pamantauan) sebanyak 893 orang.

Kemudian masih dalam proses pemantauan 731 orang dan sudah selesai pemantauan 162 orang.

Selanjutnya untuk kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) tercatat 45 orang, masih dalam perawatan 9 orang, dan dibolehkan pulang dengan status sehat sebanyak 36 orang.

Sedangkan untuk kasus positif tercatat 5 orang, dimana 4 masih dalam perawatan, belum ada yang sembuh, dan 1 orang lainnya dilaporkan meninggal dunia. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved