Lockdown Cegah Penyebaran Virus Corona, Presiden Filipina Akan Tembak Mati Warga yang Keluyuran
Mereka bisa ditembak sampai mati jika mengabaikannya, karena mereka bisa menjadi masalah dan dianggap sebagai kejahatan serius.
Mereka menyebabkan kemarahan dari kalangan medis, karena stigma sosial pelecehan dan diskriminasi yang menurut Duterte harus dihentikan.
• Tak Dimakamkan, Korea Utara Jadikan Mayat Manusia untuk Pupuk Tanaman
• Gugus Tugas Data Ada 64 Perantau Sudah Kembali ke Lhokseumawe, Berikut Rinciannya
Selain itu para aktivis juga mencemooh Duterte karena retorikanya yang sengit.
Mereka menuduhnya menghasut kekerasan dan main hakim sendiri, seperti yang ditunjukkan dalam perangnya melawan narkoba.
Polisi diperintahkan tidak segan menembak siapapun yang terindikasi menggunakan ataupun mengedarkan narkoba.
Sementara sama di Indonesia, beberapa daerah sudah melakukan karantina wilayah untuk mencegah wabah masuk ke daerahnya.
Meski demikian, di Indonesia masih sering dijumpai pemandangan orang-orang masih nekat keluar rumah dan merasa bahwa situasinya masih aman-aman saja.
Tentu saja hal semacam itu sangat miris bahkan beberapa waktu polisi harus sering berpatroli untuk membubarkan orang-orang yang masih keluyuran dan nongkrong sampai malam.
Artikel ini telah tayang di Intisari-on;ine.com dengan judul 'Tembak Mereka Sampai Mati', Hukuman Tegas Filipina Tidak Mentolelir Warganya Keluyuran di Saat Karantina dari Virus Corona