Virus Corona Serang Dunia

Benarkah Virus Corona Senjata Biologis Rusia dan China untuk Menggeser Kekuatan AS - Uni Eropa?

Tuduhan terhadap Rusia dan China tersebut datang saat kedua negara telah mengirim tenaga medis dan bantuan kesehatan ke Uni Eropa.

Editor: Faisal Zamzami
The Telegraph
Vladimir Putin 

SERAMBINEWS.COM - Pandemi Covid-19 telah menyerang 181 negara.

Sampai saat ini, pusat wabah ini berada di Eropa (Barat) dan Amerika Serikat. 

Hal ini menggeser posisi China yang dulunya menjadi pusat merebaknya virus Corona baru yang kemudian menyebar ke mana-mana.

Amerika Serikat sekarang menduduki posisi tertinggi sebagai negara dengan jumlah pasien Covid-19 tertinggi seluruh dunia. 

Mereka menggeser China dan hanya dalam waktu dua minggu Covid-19 membuat sistem kesehatan di negara tersebut hampir lumpuh.

Demikian juga dengan negara-negara Eropa (sekutunya AS): Italia, Spanyol, Jerman, Inggris, dan Perancis hampir lumpuh akibat penyakit baru ini.

Padahal sistem kesehatan mereka sudah sangat canggih dan gratis untuk semua warga.

Masih ada satu negara di Eropa yang terlihat masih damai dan tidak terpengaruh dengan virus Corona, yaitu Rusia.

Secara geografis, Rusia bertetangga dengan Tongkok.

Meski banyak yang menyebut mereka belum sebutkan angka yang sebenarnya dari total pasien Covid-19 mereka, masih menjadi pertanyaan juga mengapa hanya ada sedikit infeksi terjadi di Rusia.

Namun rupanya ada studi baru yang menunjukkan jika Rusia memanfaatkan virus Corona untuk membuat tatanan dunia baru.

Sebelumnya melansir express.co.uk, Presiden Rusia Vladimir Putin dituduh mengeluarkan propaganda yang menyatakan virus tersebut adalah senjata dari kekuatan barat saat pertama kali melanda Wuhan China.

Sementara China dan Rusia sama-sama dituduh Amerika - Uni Eropa dalam menyebarkan informasi yang salah terkait virus baru ini.

Penulis studi tersebut, Sergey Sukhankin,  menyebut tujuan Putin adalah untuk menggeser kekuatan Barat.

"Rusia sepertinya berniat merusak solidaritas antar anggota Uni Eropa dan mengkapitalisasi kelemahan di dalam Eropa (barat) untuk menjelaskan konflik lebih luas lagi.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved