Update Corona di Indonesia
Fakta Emak-emak Marahi Petugas Corona, Baru Datang dari Jakarta hingga Wali Kota Balas Memarahinya
Demi mengantisipasi penyebaran virus Corona dari pemudik, Pemkot solo menerapkan pengamanan berlapis.
Rudy mengaku sudah mengetahui kejadian pemudik yang menolak untuk didata petugas.
Orang nomor satu di Solo itu langsung menelpon suami pemudik tersebut.
"Suaminya saya telepon, saya minta wong sugih kok rumongso merendahkan mereka yang datang," jelasnya.
"Mereka itu punya tujuan memotong mata rantai penyebaran virus, ini bukan perosalan rumahku dewe atau apa," tutur Rudy.
"Petugas mau mendata terkait pernyataan kesanggupan melakukan karantina mandiri gitu aja, mentang-mentang kayak begitu, tadi suaminya sudah saya telepon," kata Rudy.
Rudy sudah meminta pemudik untuk meminta maaf kepada petugas pendataan yang sempat kena amuknya.
"Saya suruh minta maaf ke kelurahan, TNI-Polri, saya suruh minta maaf ke kelurahan kalau tidak mau diatur di Solo jangan di Solo," tandasnya.
4. Minta Maaf ke Petugas
Seorang emak yang sempat marah-marah kepada petugas Covid-19 saat dilakukan pendataan di rumahnya di Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Kota Solo akhirnya minta maaf.
Kejadian marah-marah emak yang baru datang dari kawasan merah Jakarta tersebut terekam dalam video sehingga sejumlah petugas hanya menunduk pada, Minggu (5/4/2020).
Lurah Sondakan, Prasetyo Utomo mengatakan, kejadian tersebut terjadi lantaran adanya kesalahpahaman antara petugas dan pemudik.
"Masalah sudah selesai, hanya kesalahpahaman, hari ini beliau sudah menyatakan permintaan maaf, hanya kesalahpahaman saja, protapnya sudah dilalui," jelas Prasetyo kepada TribunSolo.com.
"Mereka sebetulnya sudah melakukan skrinning kesehatan, cuma mungkin karena kesalahpahaman," kata dia.
"Ketika kita datang, mereka juga merasa terganggu dengan aturan protap yang sudah ditentukan," tambahnya.
Proses mediasi telah dilakukan antara keluarga pemudik, pihak Kelurahan Sondakan, dan tim pendataan di Kantor Kelurahan Sondakan.