Uptade Corona di Aceh
Jam Malam Dicabut bukan Bermakna Wabah Corona Hilang, Ketua PDIP Aceh Minta Warga Tetap Waspada
Setidaknya, ungkap Muslahuddin, ada empat konsensus yang diterapkan dunia saat ini dan ia meminta Pemerintah Aceh mengikuti konsensus tersebut.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Mursal Ismail
Setidaknya, ungkap Muslahuddin, ada empat konsensus yang diterapkan dunia saat ini dan ia meminta Pemerintah Aceh mengikuti konsensus tersebut.
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aceh, Muslahuddin Daud mengatakan, reaksi publik Aceh sangat variatif ketika Forkopimda Aceh mencabut status jam malam.
“Ada yang menganggap pencabutan jam malam adalah berhentinya penularan wabah Covid-19.
Padahal di sisi lain keputusan ini akan berdampak kepada besarnya peluang terpaparnya virus mematikan ini,” katanya kepada Serambinews.com, Senin (6/4/2020).
Ia mengatakan, pandemi virus corona sudah merambah ke belahan dunia.
Selain itu, lanjut Muslahuddin, pemberitaan tentang bagaimana negara-negara di dunia menangani wabah ini dengan mudah diperoleh.
• Harimau Malaysia Sakit Corona di New York, Begini Kondisi Nadia Sekarang
• Begini Cara Tim Gugus Tugas PP Covid-19 Aceh Selatan Cegah Corona di Perbatasan dengan Abdya
• Sempat Isolasi Diri ke Hutan Jalin, Kini 8 ODP Corona di Aceh Besar Tempati Jantho Sport City
“Bagi saya, dari cara-cara berbeda yang dilakukan di sana pasti ada konsensus yang berlaku secara generik seluruh dunia,” ungkap pria yang gemar bertani itu.
Setidaknya, ungkap Muslahuddin, ada empat konsensus yang diterapkan dunia saat ini dan ia meminta Pemerintah Aceh mengikuti konsensus tersebut.
Pertama, dibutuhkan kesadaran kolektif oleh seluruh masyarakat bahwa virus dapat ditularkan dari orang ke orang.
“Maknanya memutuskan mata rantai penyakit ini hanya dapat dilakukan apabila yang positif terjangkit tidak menyebarkan kepada yang lain,” kata Muslahuddin.
Kedua, seluruh dunia sangat menyadari sosial distancing dan physical distancing adalah metode umum yang diterapkan seluruh dunia.
“Di sinilah yang harus menjadi titik perhatian kita semua.
Lakukanlah semua aktivitas kita seperti biasa asal menjalankan prinsip di atas, menerapkan kewaspadaan yang tinggi karena Indonesia tidak menerapkan lockdown,” ujar dia.
Ketiga, virus Corona telah memaksa masyarakat dunia untuk mengubah pola hidup secara signifikan, mencuci tangan, memakai masker, dan mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.