Bukan dari Kelelawar, Ilmuwan Sebut Virus Corona Muncul Gegara Manusia itu Sendiri

Namun beberapa ilmuwan menganggap tuduhan tersebut tidak didasarkan dengan fakta yang ada.

Editor: Amirullah
Daily Mirror
Foto salah satu makanan ekstrem di Tiongkok. 

"Hewan saat ini bercampur dan berevolusi dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Sehingga, di pasar seperti pasar Wuhan, Anda bisa melihat hewan-hewan dicampur dan dikandangkan dalam 1 kandang meski mereka bukan hewan yang sama."

Selanjutnya, penyebab tumpahan zoonosis bisa menjadi pandemi adalah hal yang sederhana.

"Tumpahan virus dari hewan liar tentu pernah terjadi sebelumnya, tetapi orang yang mengalaminya mungkin telah meninggal atau sembuh sebelum berkontak dengan manusia lain di kota besar," ujar Cunningham.

"Saat ini dengan perpindahan manusia sangat mudah Anda bisa berada di hutan Afrika hari ini, dan di kota London besoknya."

Jones menambahkan, "tumpahan yang Anda mungkin miliki sebelumnya sekarang membesar berkali-kali lipat karena manusia jumlahnya sudah sangat banyak dan kita semua tersambung."

Dari ini dapat kita pelajari, kelelawar bukanlah hewan yang patut disalahkan.

Justru, dengan mempelajari pola loncatan virus ini dapat membantu kita mempelajari bagaimana menangani patogen ini.

Penyakit Covid-19 bisa bertahan lebih lama, karena manusia semakin bertambah banyak dan menyebar ke tempat-tempat yang awalnya tidak terjamah manusia.

Mengubah perilaku manusia akan menjadi langkah lebih mudah daripada mengembangkan vaksin baru setiap kali ada penyakit baru dari suatu virus.

Pandemi corona adalah pertanda pertama yang sangat jelas, jika kerusakan lingkungan dapat membunuh manusia dengan cepat.

Hal ini juga bisa terulang lagi di kemudian hari, jika manusia tidak mengubah perilakunya.

Jika merusak habitat alami adalah penyebab pandemi ini, maka perbaikan habitat alami adalah solusinya.

Pelajaran yang dapat kita ambil adalah kerusakan planet ini dapat juga berdampak sangat buruk kepada manusia, makhluk hidup yang merusak planet bumi.

"Sangat tidak diperbolehkan untuk menggunduli hutan menjadi lahan pertanian tanpa memahami dampaknya terhadap iklim, penyimpana karbon, gawat darurat penyakit dan risiko banjir," ujar Jones.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved