Berita Abdya
DPRK Abdya Surati Plt Gubernur Aceh Minta Proyek Pembangunan Jembatan Krueng Teukuh tak Ditunda
Pemerintah Aceh akan menghentikan proses tender pengadaan barang dan jasa paket proyek yang bersumber dari dana APBA 2020...
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Jalimin
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Pemerintah Aceh akan menghentikan proses tender pengadaan barang dan jasa paket proyek yang bersumber dari dana APBA 2020.
Keputusan penghentian itu disepakati dalam rapat terbatas (ratas) antara Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan unsur pimpinan DPRA, di Pendopo Gubernur Aceh beberapa waktu lalu.
Rencananya anggaran proyek tersebut, selanjutnya akan dialihkan untuk penanganan pandemi virus Covid-19 atau Corona.
Terkait hal itu, ketua DPRK Abdya, Nurdianto telah melayangkan surat kepada Plt Gubernur Aceh.
Surat dengan nomor 170/38/2020 itu, mohon untuk tidak ditunda paket Pembangunan Jembatan Krueng Teukuh Kecamatan Kuala Batee yang bersumber dari APBA 2020 tersebut.
Menurut politisi Partai Demokrat itu, pembangunan Jembatan Krueng Teukuh yang direncanakan menghabiskan anggaran Rp 13 miliar itu, sangatlah dibutuhkan oleh petani dalam mengangkut hasil produksi pertanian.
• Forkopimda Abdya Teken Maklumat Cabut Jam Malam, Begini Pesannya
• Antisipasi Penyebaran Corona, Koramil Kaway XVI Semprot Disinfektan ke Sejumlah Tempat Umum
• Keuchik Alue Deah Teungoh Banda Aceh Sumbang Gaji untuk Bantu Warga
"Kita tidak menolak anggaran proyek dialihkan untuk penanganan dan pencegahan virus corona. Tapi, kami menilai pembangunan jembatan Krueng Teukuh juga penting untuk dibangun segera," kata ketua DPRK Abdya, Nurdianto.
Ia berharap, Gubernur Aceh, bisa mempertimbangkan surat tersebut, terlebih pembangunan jembatan krueng juga menjadi salah satu prioritas dan janji Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah terhadap masyarakat Abdya.
"Semoga dengan adanya surat dari kita ini, bisa menjadi alasan pemerintah Aceh untuk tetap melanjutkan pembangunan jembatan Krueng Teukuh," pungkasnya.
Untuk diketahui, rencananya anggaran Rp 13 miliar itu, akan membangunan jembatan dari rangka baja sepanjang 60 meter.
Anggaran Rp 13 miliar itu, selain rangka baja, juga sudah termasuk pengaman jembatan.
Pembangunan jembatan sepanjang 60 meter itu, akan menghubungkan dari Desa Drien Leukit, Kecamatan Kuala Batee menuju Kecamatan Babahrot melalui jalan lebar 30 meter.
Seperti diketahui, Pembangunan Jembatan Krueng Teukuh, Desa Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee, Abdya sempat gagal dibangun pada 2019.
Padahal, masyarakat setempat sudah sangat membutuhkan jembatan itu, segera dibangun untuk kelancaran transportasi menuju lahan pertanian dan perkebunan.
Awal kepemimpinan Akmal-Muslizar, jembatan tersebut telah masuk dalam anggaran Dana Alokasi Khusus Aceh (Doka) atau Otsus 2018 sebesar Rp 10 Miliar.
• Terkait Pembebasan Narapidana Akibat Dampak Covid-19, Bagini Sikap LBH - JKA
Sayangnya, anggaran yang telah disepekati itu 'berubah' ditengah jalan, dan dialihkan untuk pembangunan jembatan Mancang Riek, Kecamatan Setia dengan anggaran Rp 10 miliar.
Anggaran Rp 10 miliar itu, rencananya untuk pengadaan rangka baja sepanjang 105 meter, biaya pemasangan dan pengecoran lantai jembatan.
Pengadaan jembatan yang mencapai 105 meter itu, dilakukan mengingat pemasangan jembatan Krueng Teukuh akan dilakukan dengan sistem kantilever atau tanpa perancah bawah, sehingga dibutuhkan rangka lebih panjang atau lebih 45 meter, sebagai penopang.
Seperti diketahui jembatan Krueng Teukuh tersebut pernah terhenti pada tahun 2012, akibat terjadinya pemutusan kontrak. Namun, pembangunannya kembali dilanjutkan pada tahun 2016, menggunakan anggaran APBK sekitar Rp 7,2 miliar.
Sayangnya, saat pemasangan jembatan rangka baja sudah mencapai 50 meter (dari total panjang 60 meter), jembatan tersebut ambruk, akibat air hujan yang membawa potongan kayu, dan pohon sawit kemudian menghantam tiang penyanggah rangka baja tersebut.
Tidak diketahui pasti, tiang penyanggah dari pohon kelapa itu, dengan mudah roboh, sehingga rangka baja itu ambruk ke dasar sungai, dan hingga saat ini rangka baja itu tidak berhasil diangkat, dan kini rangka baja itu menjadi mubazir.(*)
• Mayat Wanita Ditemukan Mengapung di Laut Idi Cut, Ini Tanda yang Melekat pada Mayat
• Pemerintah Himbau Perusahaan Swasta Tetap Berikan THR untuk Pekerja, Jika Telat Kena Denda
• Ditlantas Polda Aceh Gelar Bakti Sosial di Gampong Gani