Suara Parlemen

HRD: Meresahkan, Jam Malam Dicabut Bukan Berarti Bebas Keramaian

Menyahuti kondisi tersebut, Anggota Komisi V DPR RI asal Bireuen, Aceh, H Ruslan Daud (HRD), kepada Serambinews.com, Rabu (8/4/2020) mengatakan, dica

Penulis: Ferizal Hasan | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/FERIZAL HASAN
Anggota Komisi V DPR RI asal Bireuen, Haji Ruslan Daud (HRD), terus mengempanyekan pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19). 

Laporan Ferizal Hasan I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Pasca dicabutnya jam malam di Aceh, aktivitas ekonomi masyarakat Aceh kembali menggeliat.

Bahkan warung-warung pun kembali ramai seperti hari-hari biasanya.

Namun sayangnya, ditengah kondisi pendemi Covid-19(virus corona), masyarakat masih kurang menjaga jarak saat duduk di warung.

Kondisi ini dinilai sangat meresahkan semua. Betapa tidak, larangan pemerintah untuk menjahui keramaian atau kerumunan kurang dipatuhi oleh masyarakat.

Seharusnya protap kesehatan untuk menjaga jarak harus selalu dijaga oleh setiap masyarakat ditengah pendemi virus corona.

Menyahuti kondisi tersebut, Anggota Komisi V DPR RI asal Bireuen, Aceh, H Ruslan Daud (HRD), kepada Serambinews.com, Rabu (8/4/2020) mengatakan, dicabutnya jam malam di Aceh, bukan berarti masyarakat bebas berkumpul ditempat keramaian.

"Jam malam dicabut bukan berarti kita bebas keramaian, ini yang sangat kita resahkan, karena ditengah mewabahnya virus corona masyakarat seharunya menjaga protap kesehatan, salah satunya menjaga jarak antara sesama kita," kata HRD.

Ustadz Abdul Somad Ulas Tentang Dosa, Tobat, Ampunan dan Keutamaan Malam Nisfu Syakban

Merasa Disakiti, Cristiano Ronaldo tak Mau Tukar Kostum dengan Pemain AS Roma

Malam Nisfu Syaban Jatuh Pada 8 April 2020, Bolehkah Berpuasa Setelah Malam Nisfu Syaban?

Pantauan HRD, yang juga anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), pasca dicabutnya jama malam, warung-warung pun kembali ramai seperti hari-hari biasanya.

Namun sayangnya, ditengah kondisi pendemi Covid-19(virus corona), masyarakat masih kurang menjaga jarak saat duduk di warung.

"Seharusnya juga pemilik usaha seperti warung-warung mengingatkan pengunjung untuk menjaga jarak saat duduk atau nongkrong di warkop atau cafe-cafe," kata Ruslan.

Hal ini penting dijaga, karena virus corona tidak bisa dilihat dengan mata, sehingga tidak tahu siapa yang sudah terjangkit virus.

"Kata ahli kesehatan virus corona sangat cepat penyebarannya, karena itu kita sama-sama menjaga diri kita untuk menjaga jarak dan menjahui kerumunan atau keramaian," pinta HRD.

Bupati Bireuen Periode 2012-2017 ini mengharapkan dan mengajak seluruh masyarakat Aceh khususnya, untuk selalu mengikuti protap kesehatan.

"Mari sama-sama kita menjaga kesehatan dan menjaga jarak, jahui keramaian atau kerumunan, selalu pakai masker dan sering-sering cuci tangan, serta konsumsi makanan yang bergizi," harap H Ruslan M Daud.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved