Update Corona di Aceh
MPU Aceh Tidak Sependapat dengan Menag Soal Larangan Tarawih di Masjid, Ini Alasannya
Artinya, pelaksanaan shalat berjamaah masih dibolehkan asal menjaga jarak fisik.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Jamaluddin
“Jangan di satu sisi, Menteri Kesehatan bilang orang boleh berinteraksi yang penting jaga jarak, tapi di sisi lain Menag melarang orang beribadah di masjid," ujar Tgk Faisal Ali.
Laporan Masrizal I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh tidak sependapat dengan Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi, yang meniadakan pelaksanaan shalat Tarawih berjamaah di masjid atau mushalla, melainkan di rumah masing-masing, pada puasa Ramadhan tahun ini.
Seperti diketahui, Menag RI, Fachrul Razi, mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1441 Hijriah di tengah pandemi wabah Corona (Covid-19).
Salah satu isi SE Nomor 6 Tahun 2020 itu menyebutkan, "Shalat Tarawih dilakukan secara individual atau berjamaah bersama keluarga inti di rumah."
SE tersebut juga mengatur bahwa pelaksanaan shalat Idul Fitri yang lazimnya dilaksanakan secara berjamaah baik di masjid atau lapangan, ditiadakan.
Untuk itu diharapkan terbitnya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjelang waktunya.
• Fakta Menarik di Balik Lagu Aisyah Istri Rasulullah yang Kuasai Trending YouTube
• Miss Polo Aceh Komit Stay at Home, Ini Harapannya kepada Masyarakat
"Kalau kita baca surat Pak Menteri Agama, ini bertentangan dengan prosedur kesehatan untuk mencegah penularan virus Corona," ujar Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk H Faisal Ali, kepada Serambinews.com, Selasa (7/4/2020).
Sebelumnya, Menurut Tgk Faisal, dalam protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Corona, setiap orang harus menerapkan pola physical distancing (jarak fisik), termasuk dalam ibadah.
Artinya, pelaksanaan shalat berjamaah masih dibolehkan asal menjaga jarak fisik.
"Menag seharusnya menayakan kepada Menteri Kesehatan, bagaimana cara beribadah yang sesuai dengan prosedur kesehatan untuk mencegah penularan virus Corona.
• Kemenag Aceh Koordinasi dengan Pemerintah Aceh dan MPU, Terkait Tarawih di Tengah Covid-19
Jangan di satu sisi, Menteri Kesehatan bilang orang boleh berinteraksi yang penting jaga jarak, tapi di sisi lain Menag melarang orang beribadah di masjid," ujar Tgk Faisal Ali.
Seharusnya, sambung Tgk Faisal, pemerintah jangan mencegah masyarakat beribadah di masjid, tapi mengatur pola atau tata cara beribadah di tengah wabah pandemi Corona.
• Di Tengah Pandemi Covid-19, Catin Memilih Tetap Menikah Meskipun di KUA, Berikut Protokol Pencegahan
• ARC Unsyiah Mampu Produksi Hand Sanitizer untuk Kebutuhan Seluruh Aceh
"Jadi, jangan mencegah, mengatur boleh, bagaimana pelaksanaan ibadah yang sesuai dengan protokol kesehatan dalam kondisi seperti sekarang," tegas pria yang akrab disapa Lem Faisal, ini.
Karena itu, Tgk Faisal Ali yang juga Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh, ini meminta Presiden Joko Widodo untuk menertibkan semua kementerian agar dalam mengeluarkan surat edaran untuk masyarakat harus satu pintu.