Berita Abdya

Pospera Minta Pemprov Aceh Lanjutkan Proyek Jembatan Krueng Teukuh Abdya, Jangan Tunda karena Corona

Pembangunan jembatan senilai Rp 13 miliar menggunakan APBA ini berlokasi di Gampong Lama Muda, Kecamatan Kuala Batee, Abdya.

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/Dokumen Dinas PUPR Abdya
Tim Dinas PUPR Aceh melakukan survei ke lokasi pembangunan jembatan Krueng Teukuh, Gampong Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee, Abdya. 

Artinya yang ditunda jangan proyek-proyek yang berdampak langsung terhadap perekonomian rakyat banyak. 

"Kalau sifatnya studi banding, pelatihan dan kegiatan yang tidak berdampak langsung ke masyarakat, maka coret saja," cetusnya.

Bahkan, Harmansyah mendukung langkah DPRK Abdya yang menyurati pemerintah Aceh, agar jembatan yang diharapkan oleh petani itu bisa dibangun.

"Apalagi perencanaan sudah selesai dilelang, kami berharap dengan adanya dari dewan ini, bisa memperkuat alasan pemerintah tetap melanjutkan proyek tersebut," pungkasnya.

Untuk diketahui, rencananya anggaran Rp 13 miliar itu, akan membangunan jembatan dari rangka baja sepanjang 60 meter.

Anggaran Rp 13 miliar itu, selain rangka baja, juga sudah termasuk pengaman jembatan.

Pembangunan jembatan sepanjang 60 meter itu, akan menghubungkan dari Desa Drien Leukit, Kecamatan Kuala Batee menuju Kecamatan Babahrot melalui jalan lebar 30 meter.

Seperti diketahui, Pembangunan Jembatan Krueng Teukuh, Desa Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee, Abdya sempat gagal dibangun pada 2019.

Padahal, masyarakat setempat sudah sangat membutuhkan jembatan itu, segera dibangun untuk kelancaran transportasi menuju lahan pertanian dan perkebunan.

Awal kepemimpinan Akmal-Muslizar, jembatan tersebut telah masuk dalam anggaran Dana Alokasi Khusus Aceh (Doka) atau Otsus 2018 sebesar Rp 10 Miliar.

Sayangnya, anggaran yang telah disepekati itu 'berubah' ditengah jalan, dan dialihkan untuk pembangunan jembatan Mancang Riek, Kecamatan Setia dengan anggaran Rp 10 miliar.

Anggaran Rp 10 miliar itu, rencananya untuk pengadaan rangka baja sepanjang 105 meter, biaya pemasangan dan pengecoran lantai jembatan.

Pengadaan jembatan yang mencapai 105 meter itu, dilakukan mengingat pemasangan jembatan Krueng Teukuh akan dilakukan dengan sistem kantilever atau tanpa perancah bawah, sehingga dibutuhkan rangka lebih panjang atau lebih 45 meter, sebagai penopang.

Seperti diketahui jembatan Krueng Teukuh tersebut pernah terhenti pada tahun 2012, akibat terjadinya pemutusan kontrak.

Namun, pembangunannya kembali dilanjutkan pada tahun 2016, menggunakan anggaran APBK sekitar Rp 7,2 miliar.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved