Berita Abdya
Pospera Minta Pemprov Aceh Lanjutkan Proyek Jembatan Krueng Teukuh Abdya, Jangan Tunda karena Corona
Pembangunan jembatan senilai Rp 13 miliar menggunakan APBA ini berlokasi di Gampong Lama Muda, Kecamatan Kuala Batee, Abdya.
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Mursal Ismail
Pembangunan jembatan senilai Rp 13 miliar menggunakan APBA ini berlokasi di Gampong Lama Muda, Kecamatan Kuala Batee, Abdya.
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Raya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - DPC Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Kabupaten Aceh Barat Daya (Pospera Abdya) meminta pembangunan jembatan Krueng Teukuh dilanjutkan atau tak ditunda.
Pembangunan jembatan senilai Rp 13 miliar menggunakan APBA ini berlokasi di Gampong Lama Muda, Kecamatan Kuala Batee, Abdya.
Ketua DPS Pospera Abdya menyampaikan hal ini terkait wacana Pemerintah Aceh akan menghentikan proses tender pengadaan barang dan jasa paket proyek itu.
Hal ini diduga muncul setelah Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan unsur pimpinan DPRA melakukan rapat terbatas (ratas) antara di Pendopo Gubernur Aceh beberapa waktu lalu.
Rencananya anggaran proyek tersebut, selanjutnya akan dialihkan untuk penanganan pandemi virus corona atau covid-19.
• Masyarakat Pidie Jaya di Jakarta Salurkan Bantuan Sembako kepada Warga Terdampak Covid-19
• Polres Abdya Amankan 10 Paket Sabu dari Tangan Petani Ini, Sempat Berusaha Melarikan Diri
• Baru 6 Hari Bebas karena Pencegahan Corona, Pria Ini Nekat Jadi Kurir Ganja

"Kita sepakat bahwa untuk pencegahan virus Corona atau covid-19 kita harus fokus dan butuh perhatian khusus.
Namun, menurut hemat saya, tidak semua proyek strategis yang ada di Aceh dihentikan," kata ketua DPC Pospera Abdya, Harmansyah.
Contohnya, kata Harmansyah, proyek yang bersifat menunjang perekonomian masyarakat, seperti pembangunan jembatan Krueng Teukuh di Abdya.
Karena, lanjutnya, seperti diketahui bersama, bahwa jembatan tersebut adalah jembatan harapan banyak orang.
Melalui jembatan itu perekonomian masyarakat Abdya bergantung.
Sebab seluruh petani kelapa sawit yang merupakan sawit rakyat, yang menuju arah surin harus melalui jembatan tersebut.
"Era rakit bagi petani sudah cukup lama, dan harapan tahun 2020 ini dapat terbebas dengan dibangunnya jembatan ini," pintanya.
Untuk itu, ia berharap jika Pemprov Aceh ingin meniadakan sebagian besar proyek, maka harus dilihat dan dipertimbangkan.