Nisfu Syaban
Malam Nisfu Syaban, Selain Malam Pengampunan Dosa Juga Malam Peralihan Kiblat, Simak Penjelasannya
Selain sebagai malam pengampunan dosa bagi umat muslim, ternyata ada peristiwa penting lainnya yang juga terjadi pada malam Nisfu Syaban.
“Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Syaban?” Kemudian Rasulullah SAW menjawab:
“Banyak manusia yang lalai di bulan Syaban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.”
• Ustaz Abdul Somad: Allah Ampunkan Dosa Semua Ummatnya pada Malam Nisfu Syaban, Kecuali Dua Orang
Penyerahan amal yang dimaksud dalam hal ini adalah penyerahan seluruh rekapitulasi amal kita secara penuh.
Walaupun, menurut Sayyid Muhammad Alawi, ada beberapa waktu tertentu yang menjadi waktu penyerahan amal kepada Allah selain bulan Syaban, yaitu setiap siang, malam, setiap pekan.
Ada juga beberapa amal yang diserahkan langsung kepada Allah tanpa menunggu waktu-waktu tersebut, yaitu catatan amal shalat lima waktu.
Penurunan Ayat tentang Anjuran Shalawat untuk Rasulullah SAW
Pada bulan Syaban juga diturunkan ayat anjuran untuk bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW, yaitu Surat Al-Ahzab ayat 56.
Artinya, “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Ibnu Abi Shai Al-Yamani mengatakan, bulan Sya’ban adalah bulan shalawat.
Karena pada bulan itulah ayat tentang anjuran shalawat diturunkan.
Pendapat ini dikuatkan oleh pendapat Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam Al-Mawahib-nya, serta Ibnu Hajar Al-Asqalani yang mengatakan bahwa ayat itu turun pada bulan Sya’ban tahun ke-2 hijriyah.
Wallahu a’lam.(*)
• Malam Nisfu Syaban Jatuh Pada 8 April 2020, Bolehkah Berpuasa Setelah Malam Nisfu Syaban?