Penyakit Meningitis atau Radang Selaput Otak Berbahaya, Ini Fakta Tentang Meningitis

Musisi Glenn Fredly meninggal dunia, Rabu(8/4/2020) malam karena penyakit radang selaput otak atau meningitis yang dideritanya.

Editor: Faisal Zamzami
YouTube/Najwa Shihab
Glenn Fredly 

SERAMBINEWS.COM - Musisi Glenn Fredly meninggal dunia, Rabu(8/4/2020) malam karena penyakit radang selaput otak atau meningitis yang dideritanya.

Setiap tahun ada lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia yang terkena penyakit ini. Infeksi meningitis sejauh ini paling umum disebabkan oleh virus dan bakteri.

Melansir Confederation of Meningitis Organisations (Comomeningitis), Kamis (9/4/2020), meningitis juga dapat disebabkan oleh jamur, parasit dan non-infeksi yang disebabkan oleh cedera kepala.

"Meningitis adalah peradangan otak dan sumsum tulang belakang yang berpotensi mematikan yang dapat menyebabkan kematian atau cacat dalam hitungan jam," kata Profesor Robert Booy dari University of Sydney.

Berikut ini beberapa fakta tentang penyakit radang selaput otak atau meningitis yang perlu Anda ketahui.

1. Meningitis bakteri sebabkan kematian global

Meningitis bakteri atau yang disebabkan oleh infeksi bakteri, yakni bakteri Neisseria meningitidis atau Streptococcus pneumoniae.

Jenis meningitis ini paling parah dan umum, dan sedikitnya telah menyebabkan sekitar 170.000 kematian secara global setiap tahun.

2. Infeksi meningitis bakteri dapat mempercepat kematian

Bahkan dengan diagnosis dan perawatan yang cepat, sekitar 10 persen sampai 20 persen pasien dengan meningitis ini dapat semakin parah.

Pasien dapat meninggal dalam waktu 24 jam hingga 48 jam setelah timbul gejala.

Sekitar 10 persen sampai 30 persen pasien juga dapat mengalami kerusakan otak dan cacat permanen.

3. Bayi dan anak-anak paling rentan

Bayi dan anak di bawah lima tahun dan remaja berusia 15 tahun dan 19 tahun paling berisiko terkena meningitis.

Akan tetapi, siapa pun juga dapat berpotensi menderita meningitis kapan saja. 

4. Efek jangka panjang meningitis

Banyak orang yang selamat dan sembuh dari penyakit ini.

Namun, beberapa juga ada yang harus merasakan dampak dari penyakit radang selaput otak dalam jangka panjang.

Efek sembuh dari meningitis cukup beragam, di antaranya ketulian, kerusakan otak, kesulitan belajar, kejang, kesulitan beraktivitas fisik.

Bahkan ada yang harus kehilangan anggota tubuh karena septikemia.

5. Tanda meningitis kurang dipahami

Tidak sedikit orang yang tidak menyadari telah terkena meningitis.

Banyak dari mereka tidak mengetahui tanda-tanda peringatan dari penyakit radang selaput otak ini.

Selain itu, tidak banyak yang memahami jika meningitis memiliki beberapa jenis dan dapat dicegah dengan vaksin.

Penyakit radang selaput otak seperti yang diderita oleh penyanyi Glenn Fredly sangatlah berbahaya.

Oleh karena itu, jika seseorang atau Anda menunjukkan tanda-tanda meningitis, segeralah mencari pertolongan medis.

Berikut ini lima jenis penyakit radang selaput otak atau meningitis yang dapat diderita seseorang.

1. Meningitis jamur

Meningitis ini biasanya disebabkan oleh infeksi jamur yang disebut Cryptococcus dan merupakan jenis penyakit radang selaput otak yang langka.

Infeksi meningitis karena jamur tersebut kemungkinan besar menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, tetapi jenis meningitis ini tidak menular.

2. Meningitis parasit

Jenis penyakit meningitis yang disebabkan oleh parasit, biasanya sangat langka terjadi, tetapi cukup berbahaya karena dapat mengancam jiwa.

Penyebab meningitis parasit adalah infeksi amuba mikroskopis, Naegleria fowleri.

Parasit tersebut dapat memasuki tubuh melalui hidung, biasanya dijumpai di danau dan sungai yang terkontaminasi.

Jenis meningitis ini juga tidak menular.

3. Meningitis non-infeksi

Umumnya, orang yang menderita meningitis ini bukan karena infeksi jamur, bakteri, maupun virus.

Radang selaput otak yang terjadi berkembang sebagai akibat dari cedera kepala atau operasi otak.

Dapat juga disebabkan oleh obat-obatan tertentu, lupus, atau kanker, sehingga meningitis non-infeksi tidak menular.

4. Meningitis virus

Ini adalah jenis penyakit radang selaput otak yang paling umum, tetapi biasanya tidak mengancam jiwa. Enterovirus yang menyebabkan meningitis dapat menyebar melalui kontak langsung, seperti dari air liur, lendir hidung, atau feses.

Virus meningitis ini juga mudah menyebar lewat batuk dan bersin.

Kontak langsung atau tidak langsung dengan orang yang terinfeksi dapat meningkatkan risiko terkena virus yang sama.

Sementara saat terinfeksi virus, Anda tidak mungkin mengembangkan meningitis sebagai komplikasi.

Arbovirus yang menyebabkan meningitis ini dapat ditularkan melalui serangga, seperti nyamuk dan kutu.

Infeksi paling mungkin dapat terjadi pada musim panas dan awal musim gugur.

5. Meningitis bakteri

Ini merupakan penyakit radang selaput otak yang sangat serius dan dapat mengancam jiwa.

Hal ini disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria meningitidis atau Streptococcus pneumoniae, dan keduanya menular.

Bakteri meningokokus tidak bertahan lama di luar tubuh inangnya, jadi kemungkinan tidak akan tertular dari orang yang berada di dekat Anda.

Namun, kontak dekat berkepanjangan dengan orang yang terinfeksi dapat meningkatkan risiko penularan penyakit ini.

Tak heran jika ini menjadi masalah di tempat-tempat seperti sekolah, tempat penitipan anak, dan asrama perguruan tinggi. Beberapa orang memiliki bakteri penyebab meningitis di tenggorokan atau hidung.

Bahkan, jika tidak sakit, masih ada potensi untuk menyebarkan ke orang lain.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), periode inkubasi bakteri penyebab meningitis ini adalah dua sampai 10 hari.

Hujan dan Petir Kembali Landa Kota Subulussalam, Terjadi Tiap Sore Hingga Malam  

Ini Unggahan Pertama BCL Setelah Ditinggal Ashraf Sinclair Hingga Ucap Duka Cita untuk Glenn Fredly

Jokowi: 197.000 Sopir Taksi, Bus, Truk dan Kernet Akan Dapat Insentif Rp 600.000 per Bulan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyakit Radang Selaput Otak Berbahaya, Ini Fakta tentang Meningitis",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved