Corona Serang Dunia

Sudah 27.000 Orang Diperiksa Pakai Metode PCR, Bandingkan dengan Negara Tetangga

Misalnya saja Malaysia, hingga Minggu (12/4/2020), seperti dilaporkan situs worldometers, mereka sudah memeriksa 71.897 sample.

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (kanan) memberikan keterangan terkait penanganan virus corona di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Yuri mengatakan pemerintah kedepannya akan menerapkan tes cepat (rapid test) COVID-19 melalui darah yang hasilnya dapat keluar lebih cepat, dapat dilakukan oleh seluruh rumah sakit di Indonesia dan akan efektif dilakukan kepada pasien yang telah terjangkit virus corona selama satu minggu. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay) 

Laporan Said Kamaruzzaman | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pemerintah Indonesia melalui berbagai laboratorium yang ada sudah memeriksa sekira 27.000 sampel orang yang diduga terinfeksi virus corona. Pemeriksaan ini menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) untuk menelusuri kasus positif Covid-19.

Seperti diumumkan Minggu (12/4/2020), jumlah kasus terinfeksi Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 4.241 kasus dengan jumlah sampel yang diperiksa 27.075. Kalau dibandingkan dengan negara tetangga, jumlah sampel yang diperiksa di Indonesia masih tergolong sedikit.

Misalnya saja Malaysia, hingga Minggu (12/4/2020), seperti dilaporkan situs worldometers, mereka sudah memeriksa 71.897 sample. Dengan jumlah sampel sebanyak itu, kasus posistif yang ditemukan yakni 4.683.

Tinggalkan Anak Berusia 3 Tahun Demi Jadi Relawan Covid-19, Rabiatun: Ini Pengabdian untuk Bangsa

Anggota Tim Covid-19 Dinkes Aceh Minta Semua RSUD di Kabupaten/Kota Siapkan Ruang Isolasi 

Satu Keluarga Ini Masuk Hutan Demi Hindari Penyebaran Covid-19

Selanjutnya Filipina sudah memeriksa 33.814 sampel, dengan kasus positif 5.648. Bahkan negara berkembang lainnya, yakni Pakistan sudah memeriksa 61.801 sampel dengan jumlah kasus positif 5.183.

Singapura sendiri sudah memeriksa 72.680 sampel, dengan jumlah kasus positif 2.532.

Di sisi lain, pemerintah Indonesia mengaku akan terus bergerak cepat. Pemerintah telah mengaktifkan sebanyak 60 laboratorium untuk memeriksa spesimen Covid-19 dari seluruh rumah sakit yang ada di Indonesia. "Sudah lebih dari 60 laboratorium kami aktifkan dengan kapasitas yang semakin ditingkatkan untuk memeriksa spesimen yang kami ambil dari rumah sakit-rumah sakit di seluruh Indonesia," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Minggu (12/4/2020).

Jadwal Lengkap Belajar dari Rumah di TVRI 13-15 April 2020 untuk Siswa, Orangtua, dan Guru

Yuri mengatakan, hingga Minggu (12/4/2020) ini, pihaknya telah memeriksa sebanyak 27.000 orang dengan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) untuk menelusuri kasus positif Covid-19.

Menurut dia, jumlah tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah untuk mencari kasus-kasus Covid-19 positif yang ada di masyarakat. "Karena pada kasus ini lah sumber penularan sangat mungkin terjadi," kata dia.

Selain itu, pemerintah juga telah menyalurkan sebanyak 790.000 alat pelindung diri (APD) dengan kualitas terbaik ke seluruh tenaga medis yang menangani Covid-19 di Tanah Air. Ia mengatakan, penggunaan APD yang tepat sesuai standar operasional prosedur (SOP) menjadi penting sebagai perlindungan maksimal tenaga medis tersebut.

Adapun pada Minggu (12/4/2020), pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 399 orang sehingga total menjadi 4.241 kasus. Dari jumlah tersebut, pasien yang sembuh bertambah 73 orang sehingga totalnya menjadi 359 orang. Sementara yang meninggal dunia bertambah 46 orang sehingga total menjadi 373 orang. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved