Berita Bireuen
Abutment Jembatan Rangka Baja Pante Karya Bireuen Terkikis
Abutment jembatan rangka baja di Desa Pante Karya, Peusangan Siblah Krueng, Bireuen terkikis derasnya arus sungai saat hujan deras
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Abutment jembatan rangka baja di Desa Pante Karya, Peusangan Siblah Krueng, Bireuen terkikis derasnya arus sungai saat hujan deras.
Bila tidak ditangani dikhawatirkan kondisi sumuran abutment terus terkikis berdampak kepada posisi kekuatan jembatan rangka baja nantinya.
Kepala dusun Seuke Pulot, Desa Pante Karya, Zakri M Jafar kepada Serambinews.com, Rabu (15/04/2020) mengatakan, warga mengharapkan tim teknis dari dinas terkait dapat melihat kondisi sumuran abutment
jembatan tersebut.
Sehingga dapat melakukan pemasangan tebing pengaman dekat posisi abutment jembatan tersebut.
• Polresta Banda Aceh Tangkap Pria Tua Diduga Pengedar Sabu dan Amankan BB, Begini Kronologisnya
Disebutkan, abrasi yang menyebabkan abutment terkikis terjadi sejak beberapa tahun terakhir dan saat ini semakin parah.
Harapan untuk segera diperbaiki karena jembatan rangka baja dibangun beberapa tahun lalu yang satu-satunya sarana penyebarangan ke pemukiman diseberang sungai.
Apabila sumuran terkikis tidak ditangani secepatnya, khawatir bisa merusak jembatan dan terganggunya aktivitas warga mengangkut hasil bumi maupun kegiatan lainnya.
Harapannya, kata Zakri adalah dibangun tanggul pengaman jembatan, sekaligus mencegah meluasnya abras.
Karena mulai meluas pada tanah Masjid Al-Furqan desa setempat yang berada dipinggir jembatan juga mulai amblas tergerus abrasi akibat luapan banjir tahun lalu.
• DPRK Pidie Bentuk Pansus Untuk Pengawasan Tim Gugus Covid-19
Syamsudin, seorang warga setempat menambahkan kondisi tanah dudukan sumuran jembatan sudah terus terkikis dan membutuhkan dibangun tanggul pelindung abutment.
Jembatan rangka baja di Pante Karya dibangun dengan dana APBK tahun 2013, 2014, 2015, 2016, mengantikan jembatan gantung sebagai sarana penyeberangan utama bagi ratusan warga dari sejumlah desa. (*)