Patung Dewa Raksasa di Tuban Roboh, Ini Faktanya: Dibangun Tahun 2016 dengan Anggaran Rp 1,5 M
Pasca-roboh, patung dewa perang di Klenteng Kwan Sing Bio hanya menyisakan kerangka beton yang masih berdiri tegak.
Petugas hanya berada di luar kelenteng, karena pagar masuk masih ditutup berdasarkan perintah pengurus.
"Kita tidak boleh masuk, masih ditutup," ujar Geng.
Kapolsek menambahkan, tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut, hanya material patung saja yang runtuh.
"Korban jiwa nihil," ungkap perwira pertama tersebut. Sementara itu Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono mengatakan polisi masih menyelidiki penyebab runtuhnya patung tersebut.
"Entah itu karena material badan patung yang sudah banyak bercampur dengan air dan terjadi endapan atau apa, sehingga terus rontok, itu yang masih kami dalami," ujar dia.
• Dana Penanganan Wabah Covid-19 Pemkab Bireuen Mencapai Rp 36 Miliar, Ini Harapan Ketua DPRK
• THR ASN, TNI dan Polri Tidak Sama dengan Tahun Sebelumnya, Hanya Berupa Gaji Pokok dan Tunjangan
Tidak ada tanda apa-apa

Patung Dewa Kwan Kong Saat masih berdiri tegak (Surya.co.id)
Mengutip Surya.co.id, Endang salah satu warga sekitar mengaku mendengar suara yang sangat keras saat patung roboh.
"Ada seperti suara angin, tiba-tiba langsung brughhh, seperti pesawat jatuh," kata Endang (59), warga Kelurahan Latsari, Tuban, saat menceritakan bangunan patung Kong Co roboh.
Sementara saksi lain Jaman (55) menceritakan tidak ada tanda apa-apa dan patung dewa tiba-tiba saja roboh.
Ia mengatakan material patung yang roboh tidak sampai menimpa permukiman warga sekitar.
"Patung runtuh di dalam kelenteng saja, tidak sampai menimpa rumah warga," ujar Jaman yang tinggal di belakang kelenteng.
Polisi yang mendatangi lokasi kemudian memagari sekitar patung dengan police line.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Patung Dewa Raksasa yang Roboh di Tuban, Dibangun Tahun 2016 dengan Anggaran Rp 1,5 M"