Ramadhan 1441 Hijriah
Begini Penjelasan yang Dimaksud Tidurnya Orang Berpuasa adalah Ibadah
Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Siti Kasiyati, SAg MAg, menjelaskan untuk menjawab hal ini, maka harus harus diingat kembali tujuan puasa.
"Mending untuk membaca buku, membaca Alquran atau aktivitas lain yang bermanfaat," lanjut dia.
Hal itu seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah bahwa pada bulan Ramadan agar memperbanyak amalan-amalan yang baik, sehingga istirahat yang secukupnya saja.
Sebagian orang termotivasi dengan hadits berikut untuk banyak tidur di bulan Ramadhan.
"Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Do’anya adalah do’a yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandakan.”
Dijelaskan dalam buku Panduan Ramadhan terbitan Pustaka Muslim, bahwa hadist tersebut merupakan hadis yang dho'if atau lemah.
Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Adh Dho’ifah Nomor 4696 mengatakan bahwa hadits ini adalah hadits yang dho’if (lemah).
Ibnu Rajab menerangkan, “Jika makan dan minum diniatkan untuk menguatkan badan agar kuat ketika melaksanakan shalat dan berpuasa, maka seperti inilah yang akan bernilai pahala."
Sebagaimana pula apabila seseorang berniat dengan tidurnya di malam dan siang harinya agar kuat dalam beramal, maka tidur seperti ini yang bernilai ibadah (Tribunnews.com/Tio)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Benarkah Tidurnya Orang yang Berpuasa itu Berpahala? Simak Penjelasannya